Mudik….?! Mudik bagi sebagian besar orang menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan ingin selalu diulanginya dari tahun ke tahun….Pengalaman bertemu keluarga, teman masa kecil, sanak, sodara memang menjadi pengalaman istimewa bagi banyak orang…walau menurut saya sih biasa-biasa saja…dalam arti pengalaman manis selama mudik di kampong rasanya semakin tak sebanding dengan perjuangan untuk mendapatkannya…mulai dari borosnya pengeluaran buat mudik…sampai perjuangan keras buat mendapatkan tiket mudik…belum lagi perjuangan kepanasan dan sekaligus rasa sakit (terutama pusingnya itu…) akibat terjebak kemacetan selama di jalanan…
Salah seorang temen saya dengan tegas menentang kegiatan mudik, yang menurutnya jelas-jelas mengandung banyak hal yang mubadzir….Bahkan dia mensinyalir kegiatan mudik ini diskenario secara missal oleh taipan-taipan China…pihak yang p-aling banyak menangguk keuntungan dari hasil manusia Indonesia bermudik ria…karena merekalah yang selama ini menguasai sector-sektor yang melonjak selama proses mudik….karena merekalah para pengusaha angkutan bertuslah….pemilik pabrik roti dan syrup nan laris manis…atau sekedar grosir-grosir pakaian…sementara para pribumi lah yang seringkali menjadi ‘korban’ mudik…atau kalau dapat keuntungan paling hanya sekelas recehan, seperti sopir bis dan keneknya, pedagang asongan, petugas pom bensin, tukang jual parcel dll… Sedikit rasialis memang walau logis juga…. sehingga dengan getol dia menyarankan untuk memboikut acara mudik dengan tidak mudik kemana-mana….!!
Walau setuju dengan statement terakhirnya, saya sendiri memandang perilaku mudik lebih pada kesalahan niat orang-orang . Jika mereka memandang mudik dengan niat yang benar…maka saya yakin kegiatan mudik tidak akan seheboh saat ini…alias bisa jadi 2/3 orang akan mengurungkan niatnya buat mudik….