Orang Miskin Dilarang Ke Kota….!!

Ada model pembatasan baru bagi kehidupan si miskin di negeri ini, yakni pelarangan bagi si miskin hidup di kota. keluarga-miskin.gif

Alasannya jelas bahwa si miskin itu akan menjadi masalah bagi kehidupan di kota. Si Miskin khan orang yang berpendidikan rendah, tidak punya keahlian, tidak punya modal untuk berinvestasi…..so ngrepot-ngrepotin orang to kalau dia hidup di kota…..nambah sumpeg.…nambah tingkat pengangguran…dan ujung-ujungnya, mengingat mereka miskin segalanya, maka mereka akan nyari uang dengan cara yang tidak halal….alias melakukan kejahatan….minimal ngemis atau ngamen….pendek kata si miskin itu ming ngreged-ngrededi kutho sing wes dibangun kanti apek lan reseek……So menangislah kamu si miskin papa….menangislah sekeras-kerasnya….biar Tuhan mu bisa dengar…..karena seluruh manusia di negeri ini tak sudi lagi mendengar tangisanmu…..

 Begitu kesan yang saya tangkap waktu melihat rasia arus balik lebaran di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Batam…..dan semuanya berintikan satu tujuan mencegah terjadinya urbanisasi, khususnya dari orang-orang desa yang tak punya pekerjaan, keahlian dan mau mengadu nasib ke kota……oh…..ada apa yang terjadi pada negeri ini…..Mengapa para manusia sombong di Kota melarang sesama saudara senegeri untuk datang mengadu nasib ke tempatmu…..Jangan-jangan begitu para aktivis HAM dan LSM mulai mengusik peristiwa ini….kamu dengan sombong akan berkata….Kalau kamu marah….gak terima…mau apa….?! Aku khan bisa berdiri sendiri…..aku khan lebih besar dari negeri ini….so kamu lepas pun aku tak akan rugi apa-apa…..

Begitukah yang terjadi….?! Apakah para bangsawan kota mau melepaskan diri dari Indonesia….karena melihat negara ini tak pernah bisa bangkit, lepas dari jerat kemiskinan dan keterpurukan….?! Jangan-jangan mereka para orang kota itu bahkan merasa malu menjadi warga negara Indonesia…..?! Bukankah dulunya mereka juga bertekad merdeka bersama-sama…..menyatakannya bersama-sama…. dan harusnya juga menanggung akibatnya bersama-sama….baik kota maupun desa……sama-sama pemilik negeri ini….?! Tetapi mengapa disaat negara ini sedang terpuruk…..kondisi kota demikian makmur….banyak duit…..banyak pekerjaan….sementara kondisi desa begitu miskin….langka lapangan pekerjaan….?! Apa yang terjadi….?! Sedihnya lagi, kini para kota besar nan megah itu rame-rame menolak kedatangan orang miskin di desa….apakah mereka tidak berhak mengadu nasib ke kota…..?! Apakah mereka tidak berhak berusaha mencari kehidupan layak di kota……?! Walaupun belum tentu akan menjadikan kehidupan yang lebih baik, tapi seharusnya boleh dicoba dooong…..?! Wong Tuhan saja memerintahkan setiap manusia buat berusaha…..Dan disamping itu, Kota khan masih merupakan bagian dari Indonesia juga khan…..?!

Saya sendiri menyoroti kehidupan kota dan desa ini bagai seorang Bapak yang memiliki anak-anak dengan karakteristik berbeda…..Maksudnya demikian, ada anak yang bakat dan sukanya masalah keuangan dan perdagangan…..maka ya…disekolahkan dan diberi lingkungan yang mendukung bakatnya di bidang keuangan dan perdagangan…..yakni di kota…….sementara anak yang bakatnya masalah produksi dan lingkungan maka tentu saja diarahkan pada bidang-bidang produksi……yakni bidang-bidang pertanian di desa……..Disamping itu, harusnya sang Bapak juga mengajarkan pada seluruh anak-anaknya pentingnya keseimbangan dalam kehidupan, pentingnya kehidupan sosial dalam masyarakat, pentingnya kerukunan dan bekerjasama diantara anak-anaknya tersebut….Tujuannya jelas, yakni membentuk sebuah keluarga yang besar atau sebuah dynasti baru yang memakmurkan kehidupan keluarga tersebut…..

Bagaimana dengan kehidupan kota dan desa….?! Pada jaman orde baru, Mbah Harto sebagai Bapak bangsa waktu itu berupaya untuk mengembangkan kehidupan kota dan desa yang seimbang….Banyak kota-kota besar dipacu pembangunannya guna meningkatkan perkembangan perdagangan nasional….Maka muncullah megapolitan-megapolitan di negeri ini seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan bahkan dibangun pula Batam sebagai megapolitan yang nantinya akan menjadi pesaing dari Singapura…..Walaupun demikian, Mbah Harto waktu itu juga melindungi kehidupan petani dengan berbagai kebijakan yang sifatnya menolong petani dari ancaman pengusaha-pengusaha besar, seperti penetapan berbagai macam subsidi pada sarana produksi pertanian (SAPRODI), pemaksaan program kemitraan pada pengusaha agrobisnis besar, serta pemaksaan pembelian produk pertanian lokal pada industri pertanian nasional. Kesemuanya itu bertujuan untuk menghidupkan usaha pertanian rakyat sekaligus membuka lapangan pekerjaan di desa-desa hingga otomatis akan mencegah terjadinya urbanisasi….

Bagaimana dengan kehidupan pertanian sekarang, di era pasca orde baru…..?! Banyak subsidi-subsidi SAPRODI yang dicabut hingga menyebabkan banyak petani kecil yang merasa berat meneruskan usaha pertaniannya……harga SAPRODI menjadi begitu tinggi dan tidak lagi seimbang dengan harga jual produknya yang begitu rendah sehingga seakan-akan saya merasa bahwa penduduk desa selama ini mensubsidi kebutuhan pangan penduduk kota….Mengapa demikian….?! Saat harga produk pertanian naik maka penduduk kota dengan tangan-tangan birokrasinya berupaya menggagalkan kenaikan harga produk pertanian (al berupa sembako) dengan ancaman akan melakukan import untuk menanggulanginya…….

Kebijakan lain yang hilang selama pasca orde baru adalah hilangnya kebijakan pemaksaan pola kemitraan pertanian dan pembelian produk lokal pada industri-industri pertanian besar…..Akibatnya apa……banyak perusahaan pertanian rakyat yang gulung tikar. Sebagai contoh, Kabupaten Blitar, Bantul dan Klaten yang dulunya merupakan sentra peternakan ayam rakyat, sekarang perusahaan ayam itu banyak yang tutup akibat harga SAPRODI yang tinggi….dan kalah saingan. Kalah saingan dengan siapa….?! Kalah saingan dengan industri-industri peternakan yang selama era ‘kebebasan’ ini menerapkan prinsip kapitalis yakni dengan mendirikan usaha ayam dari hulu ke hilir, termasuk mendirikan peternakan ayam yang besar-besar di Jawa Barat guna memaksimalkan keuntungan tanpa mau ngopeni usaha peternakan rakyat lagi…..whaladalaaaaaaahhhhhhh……..!!

Dan kalau sudah begitu……model-model konglomerasi dan monopoli tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan mematikan usaha rakyat…..so….banyak rakyat yang bangkrut and kehilangan mata pencaharian….dan kalau sudah begitu ya….banyak pengangguran to…..?! Dan kalau sudah banyak pengangguran, mau lari kemana lagi kalau tidak ke saudaranya yang banyak duit….yakni ke kota…. Sialnya, sang saudara itu sekarang sudah kaya, kapitalis, cengkre alias gak mau direcoki oleh saudara miskinnya yang berasal dari desa…..Bahkan untuk melegalisasikan kecongkakannya tersebut disusunlah berbagai macam PERDA yang pada intinya bertujuan sama yakni membatasi terjadinya urbanisasi…..itu bahasa halusnya….tapi dengan ditambahi razia orang miskin, tanpa identitas termasuk gepeng (gelandangan dan pengamen) maka saya lebih suka menyebutnya sebagai PERDA BUSUK larangan Orang Miskin Masuk Kota…..!!

6 Responses to Orang Miskin Dilarang Ke Kota….!!

  1. edu berkata:

    Saya kaget dan marah sekali membaca artikel ini. PERDA ini benar-benar tidak berkemanusiaan. Negara Indonesia adalah milik the people of Indonesia, saya percaya bahwa setiap warga negara Indonesia punya hak yang sama dan patut mendapat perlindungan dari negara regarding keadaan individual mereka masing masing. Saya menghargai keinginan pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan prosper. Tapi mengusir orang miskin keluar Jakarta adalah sangat salah.My hope is ,semoga pemerintah kita lebih tertantang untuk mengalah kan kemiskinan melalui jalan yang benar dan adil. Bangsa kita yang kurang beruntung dalam segi nafkah dan datang ke Jakarta adalah manusia yang diciptakan Tuhan on His own image.Mereka bukan warga negara kelas dua .

  2. muhammad ikbal berkata:

    hty,,,si pembuat artikel…,,,perbaiki kata2 pembukanya dong,,,itu salah besar,,,,,……ingat itu,,,siapapun berhak ke kota,,nnm

  3. HerizalAlwi berkata:

    Masya Allah
    😦

  4. Ika ustikasari berkata:

    gag semua Desa itu miskin, buktinya Desa Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap warganya makmur. Kehidupan di sana makmur. Banyak warga kaya raya. Mitsubishi Pajero dan Honda Jazz dah biasa nongkrong depan rumah. Karna Apa? warganya berdagang, menguasai perekonomian dan perdagangan hasil bumi, banyak pengusaha dan pengrajin.. yg di kota (Tangerang n JKT) aza kalah..

  5. miinn berkata:

    pembuat artikel koplak…

  6. […] Download Image More @ thewanderer79.wordpress.com […]

Tinggalkan komentar