“Taxi Pak “ agak terkejut saya mendengar panggilan seseorang saat sore kemaren jalan lunglai sepulang kerja nan melelahkan….but spontan saja terlontar kata tidak dibibir saya karena memang bukan taxi biru itu yang saya cari buat mengantar kepulanganku sampai rumah……Agak terperanjat juga saat saya sekilas membaca tulisan di taxi biru laut itu….. Blue Bird….!! Dan ternyata dia tidak sendirian….di seberang jalan ternyata ada satu lagi si ‘burung biru’ yang sedang parkir….belum sempat hilang rasa kagetku, beberapa burung biru terlihat melintas dengan anggun di Setiabudi……hmmm sudah mulai rupanya…para ‘burung biru’ itu mulai menyerbu Semarang….maka jalanan Kota Semarang harus mulai membiasakan diri dengan kehadiran para ‘burung biru’ yang kehadirannya banyak menuai kecaman dari para rekan sekaligus pesaingnya itu….
Awal Desember tahun kemaren, Semarang diguncang demo besar-besaran para sopir taxi dengan cara memenuhi ruas jalan Pemuda , depan Balaikota Semarang….Isi tuntutannya jelas yakni menolak beroperasinya taxi “Blue Bird” di Kota Semarang….Walau aku sendiri gak jelas alasan penolakan itu, demo besar yang sempat menutup jalan Pemuda itu akhirnya dibubarkan oleh Polisi secara paksa….dengan embel-embel jaminan hiburan bahwa ‘Blue Bird’ hanya akan mengoperasikan armadanya sebanyak 50 unit dari 300 unit yang direncanakan….walau saya yakin itu hanya rencana awal saja tanpa seorang pun yang dapat menahan serbuan sang ‘burung biru’ itu di Kota Semarang….lagian buat apa juga ditahan-tahan…diprotes-protes……wong ini jaman bebas….selama Blue Bird bersaing secara fair kenapa harus dihalangi….demikian pertanyaan yang mampir di benakku saat itu….