Review Summer Movie 2010 : Begitu Aja Deeh…

Tak tahu kenapa, ternyata hampir semua film-film musim panas (ini tidak termasuk filmnya Ariel lo….) sudah saya tonton….dan ajaibnya hampir semuanya di bioskop…!! Bahkan adek kecil saya sampek heran dengan perubahan perilaku saya yang mendadak suka melelah-lelahkan diri serta berpanas-panas ria ke bioskop…sebuah perilaku yang lama saya tinggalkan…walau perilaku baru saya nonton dirumah via dvd bajakan juga lebih sering lagi.

Satu hal yang harus Anda lupakan saat menonton summer movie adalah cerita yang berkualitas….!! Yang ada pastilah hanya gambar-gambar indah, pertarungan-pertarungan seru, ledakan-ledakan dahsyat serta serangkaian adegan nan penuh spesial effect memikat khas film-film Hollywood. Jadi sekali lagi lupakan plot, duduk yang rileks dan nikmati saja sajian di layar kaca….

Lalu bagaimana kita mengukur kualitas hiburan saat menonton summer movie…?! Kalau menurut saya sih film bagus tidak bisa menipu. Maksudnya, film bagus tetaplah film bagus. Walau andalannya ming dar der dor….tapi ceritanya juga gak norak-norak amat serta efeknya gak basi alias sudah sering kita tonton di film-film lain. Cirinya, jika film itu kelihatan bagus saat kita tonton di dvd maka pastilah film itu sangat bagus saat kita tonton di bioskop. Kalau di bioskop sih semua film akan keliatan bagus karena sensasi nonton pilm di bioskop memang beda…belum lagi dukungan sound yang menggelegar serta kualitas gambar layar bioskop yang memang prima. Walaupun demikian, saya yakin Anda juga akan berpendapat sama dengan saya dalam mensikapi summer movie 2010, yakni : KECEWA….!! Kayaknya Hollywood sudah mulai kehilangan ide dalam menciptakan box office movie deh…..

1. Inception
Ternyata diatas mimpi masih ada mimpi. Demikian komentar salah seorang penonton saat keluar dari gedung bioskop. Artinya…. mumet….!! Mungkin itulah kesan yang didapat sebagian besar penonton, termasuk saya. Bagaimana tidak, film yang berdurasi 3 jam ini (bikin aku begitu kedinginan dalam penjara AC ples menahan-nahan hasrat….) penuh dengan sub plot sub plot njlimet yang bikin kita pusing karena semua sub plot tersebut semuanya adalah mimpi-mimpi belaka dari para pelakunya. Hingga bahkan sampai terakhir pun kita masih bingung…apakah adegan terakhir itu dunia nyata atau hanya sekedar impian Doom (Leonardo) belaka. Special efek yang digembar gemborkan menjadi andalan film ini kalau menurut saya sih kurang tereksploitasi, utamanya gedung yang terlipat….hingga kita bahkan merasa efek yang ditampilkan malah sedikit murahan alias membuatnya tidak terlalu sulit. Kehadiran Joseph Gordon Levit yang katanya menjadi the next Heath Ledger pun malah sedikit mengganggu karena terlalu kurus untuk memerankan seorang partner jagoan yang juga jago berkelahi.

2. Predators
Sebenarnya film ini berpotensi menarik untuk ditonton bagi para pecinta summer movie yang datang ke bioskop hanya sekedar mencari hiburan. Karakter yang kuat sekaligus bengis-bengis, setting hutan antah berantah yang seram sekaligus indah, serta cerita dengan akar yang kuat menjadi daya tarik utama film ini. Hanya saja, sangking misteriusnya film ini ternyata bikin blunder pembuatnya karena kalau diterusin main misteri-misterian durasi film ini bisa nyaingi inception alias 3 jam lebih. Padahal kayaknya ada aturan tak tertulis yang menyebutkan bahwa film action harusnya ber-pace cepat alias cepat-cepat aja selesainya selak penontone bosen. Akibatnya jelas, ending film menjadi demikian ampang…alias kurang bisa bikin penonton orgasme lah gitu kira-kira. Tokoh-tokoh seram yang kelihatan kuat tetapi matinya demikian mudah….juga sang predator sendiri yang kayaknya masih amatiran hingga demikian mudah kepancing dalam jebakan…yah…lebay-lebay gitu deh. Tapi penampilan Adrian Broody yang biasanya kurus dan letoy ternyata bisa juga tampil macho dan gagah ala Bruce Willis di film ini….

3. The A Team
Secara keseluruhan film ini cukup menghibur dan menggelegar disana-sini. Apalagi film ini banyak dibumbui adegan-adegan konyol disela-sela action keras hingga film ini cukup komplit walau tak pake telor… Hmmm…jadi tak sabar menontonnya via DVD bajakan deh nanti kalo sudah keluar yang versi ori-nya. Kelebihan lain film ini adalah pemilihan pemainnya yang begitu tepat mulai dari Faceman (Bradley Cooper), BA Baracus (Sang Juara UFC, Quinton Jackson), sampai Murdock (Sharlto Coopley). Sayangnya Liam Nelson kurang pas memerankan Hanibal yang pinter sekaligus pimpinan kelompok ini. Terlalu cool (seperti tokohnya dalam Taken) alias kurang slengekan…Sekuel…?! Pasti ditunggu deh…kalo perlu jangan lama-lama ya….?!

4. Knight And Day
Trailernya demikian menarik saat saya tonton di bioskop hingga hal itu mendorong saya cepet-cepet membeli DVD bajakan gambar terang karena di bioskop gak main-main. Dan ternyata adegan yang menarik juga hanya yang ada di trailernya itu. Sementara adegan lain cenderung biasa-biasa saja…Apalagi adegan seorang ordinary girl (Cameron Diaz) yang terpaksa harus berhubungan dengan seorang jagoan (Cruise) khan bukan barang baru dan sudah sering kita saksikan di film-film lain. Jadinya males deh nonton filmnya di bioskop…Satu adegan yang kayaknya bagus dan orisinil adalah saat-saat Cruise dan Diaz boncengan naik motor trail dikejar-kejar penjahat ples puluhan banteng-banteng di sebuah festival matador….

5. Prince of Persia
Menonton Prince of Persia ibarat kita nonton Pirates of Carribean jilid 19 yang episodenya tidak di lautan lagi alias berganti ke padang pasir. Walaupun seru tetapi kayaknya terlalu enteng untuk dijadikan menjadi hiburan bagi para lelaki dewasa seperti kita-kita. Kurang brutal dan banyak darah deh…. mungkin karena film ini khusus menyasar para penonton remaja dan anak-anak hingga brutality and pornoaksinya dikurangi banget-banget hingga yang muncul kebanyakan adegan-adegan sirkus dari para pemainnya. Tapi ngelihat Jake Gyllenhaal dalam kostum Persia cukup pas juga… sementara Gemma Arterton koq kayaknya wajahnya ada turunan orang Indonesia ya…..

6. Robin Hood
Waduh….kayaknya saya yang salah dalam mensikapi film ini saat masuk bioskop pertama kali. Karena belum-belum saya mengharapkan epik megah layaknya film kolaborasi Ridley Scott-Russell Crowe yang megah dulu “Gladiator”. Soalnya film ini kayaknya jauh deh dari yang itu. Perangnya kurang lama dan kurang seru juga. Gak tau deh Ridley Scott koq mbikin film nanggung begini walau katanya bujetnya besar… Belum lagi penampilan Cate Blanchet yang kurang cantik jika disandingkan dengan Crowe. Emang Sophie Marceau sudah terlalu tua ya buat meranin Lady Mariam seperti saat meranin putri di Brave Hart dulu….Yaahh…mungkin Hollywood sudah kekurangan pemain putri yang berwajah klasik dan hanya sibuk memunculkan wajah-wajah baru nan mesum saja….Walau demikian, setting lokasi yang indah menjadi sedikit pengobat gelo ati yang kangen dengan tontonan berkualitas….

7. Clash of The Titans
Sebenarnya genre kerajaan menjadi genre favoritku mengingat kesukaanku saat membaca buku-buku yang mengandung sejarah. Walau banyak yang tidak suka Troy-nya Brad Pit menjadi kesukaanku. Lalu tentu saja Gladiator nan megah dan juga 300 yang berdarah-darah. bagaimana dengan film ini…?! Secara setting sebenarnya film ini begitu mengagumkan dan hampir menyaingi keindahan setting Lord of The Ring yang penuh pemandangan dan makhluk antah berantah. Hanya saja,sutradaranya lupa bahwa menonton film itu tidak hanya sekedar nonton setting dan special effect saja….jalan ceritanya juga minimal tidak aneh atau kedodoran disana-sini hingga kesan jadul tidak bisa dihilangkan dari film berbujet mahal ini. Belum lagi penokohan Sam Worthington sebagai Perseus sedikit banyak merupakan kombinasi jiplakan tiga tokoh diatas….sosok yang mirip sang Jendral Gladiator: Maximus, kelincahan ala Raja Leonidas,dan tusukan mematikan ala Achiles…. jadi gimana ya….?! Kayaknya gak nyesel deh aku gak sempat nonton di bioskop….

8. Ironman 2
Kurang seru karena musuh yang kurang banyak dan kurang kuat-kuat. Begitulah kesan terbaik saat usai menonton film ini. Harusnya sebagai film yang berkisah tentang superhero, yang tentu saja jaln ceritanya nggambleh berat, Iron Man 2 dibikin lebih seru dan penuh ledakan-ledakan seperti film robot sukses taun lalu: Transformer 2. Pemilihan Mickey Rourke sebagai Ivan Vanko sang lawan utama sebenarnya cukup bagus walau terkesan kalahnya terlalu cepat. Yang agak menarik adalah tampilnya Scarlett Johansson dengan rambut hitamnya nan lincah berakrobat ala Michael Yeoh dalam membantai lawan-lawannya…ciatt…ciiaaat…yaaa….

9. Film Indonesia…?!
Satu yang saya sesali dalam musim panas kali ini adalah ketiadaan film Indonesia yang layak tonton. Kalau tak percaya coba simak judul-judul film berikut yang beredar di bioskop Semarang selama musim panas dan pilih sendiri mana yang ingin Anda tonton : Obama Anak Menteng, 3 Hati, Red Cobex, Taring, Not For Sale, Tanah Air Beta, Roman Picisan, Pengantin Topeng, I Know What You Did on Facebook, Istri Boongan, Pocong Keliling, Selimut Berdarah….Bener-Bener MEMPRIHATINKAN….!! Moga-moga judul-judul yang bagus sengaja menyingkir di bulan-bulan setelah summer ya….?!

1 Responses to Review Summer Movie 2010 : Begitu Aja Deeh…

  1. thewanderer79 berkata:

    10. Salt
    Juga biasaaaa….banget…

    11. The Expendables
    Wuiih…keren banget…keras campur seru. Bayangin kita bisa nonton pertarungan Jet Lee vs Dolp Lundgren… atau serunya gulat Stalone vs Steve Austen… sementara jagoan lain kayak Jason Satham, Randy Coulture juga ikut antem-anteman di film keras, kasar, penuh ledakan ala Stalone….

Tinggalkan komentar