Sembari menikmati sepiring mie panas yang disediain Mas Brintik di warung kucingnya saat Semarang begitu dingin setelah sesorean diguyur hujan, tiba-tiba terlintas sedikit pikiran usil dibenakku yang sepi…
“Sejak kapan ya…aku makan Mie untuk pertama kali….?”
Mungkin sejak kecil, umur berapa tepatnya aku gak ingat. Yang jelas di Kediri lah itu pasti. Seingatku sih waktu Bapak dan Ibuku masih suka berlangganan Bakmienya Pak Zainal yang ada di jalanan di luar gang rumahku. Bahkan kenikmatan Bakmie Pak Zainal itu sampai sekarang masih lamat-lamat kuingat. Yang jelas porsinya besar…dan mienya pun besar khas Bakmie Jowo Jawa Timuran.
Berhubung mie yang kusantap malam itu adalah dari jenis mie instan maka pertanyaan usilku pun berlanjut…
”Sejak kapan ya…aku makan Mie Instan untuk pertama kali….?”
Jawabnya kalo gak salah saat saya kelas satu SD (kalo gak ’77 ya ’78)….waktu berkunjung ke rumah sepupuku yang Bapaknya merupakan kepala sekolah MTSN di Kediri hingga mampu buat beli sebungkus mie instan yang waktu itu masih jarang ditemui di warung-warung. Bahkan masaknya pun waktu itu sendiri karena diajari sepupuku Mas Hari sekaligus memberi conto betapa mudahnya memasak sebuah mie instan…..Dan dari situlah maka budaya makan mie ku pun berkembang pesat….. bahkan kuturunkan pada anak-anakku yang semuanya suka mie instan…termasuk juga anak ragilku yang sudah suka makan mie instan walau umurnya belum genap 2 tahun….. Pertanyaannya, apakah Anda juga termasuk penggemar Mie Instan….atau tepatnya penggemar sepiring Mie Kapitalisme….?! Baca entri selengkapnya »