Lupakanlah 2009

Desember 31, 2009

Hanya satu yang saya syukuri saat menatap pergantian tahun ini yani dari 2009 ke 2010… yakni tak adanya cerita bencana menjelang pergantian tahun seperti layaknya akhir tahun kemaren yang penuh bencana banjir dan kapal tenggelam (walau bencana itu tak ada karena kacaunya iklim dunia akibat pemanasan global yang telah mengakibatkan berbagai bencana kepanasan di berbagai belahan dunia sehingga kedatangan sang hujan menjadi suatu berkah yang lama dirindukan……jadi untuk tahun ini, silakan rayakan pergantian tahun semeriah-meriahnya…habiskan banyak duit untuk dibakar guna menerangi langit malam tahun baru….yang merupakan harapan baru setelah mengalami tahun 2009 yang penuh ketragisan dan kepahitan…hingga lebih baik dilupakan saja dari pada bikin kenangan-kenangan buruk disepanjang sejarah manusia….

Bagi saya, peristiwa-peristiwa yang terjadi selama tahun 2009 terasa begitu membingungkan dan bahkan unprecditable hingga kadang sayanya sering terbengong-benegong sendiri saat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi tanpa sempat menuliskan-nya dan paling-paling hanya sempat ngomong…”koq….” atau mungkin hanya “lho…” sangking banyaknya peristiwa yang bersliweran tanpa bisa mengetahui secara jelas mengapa dan bagaimana semua itu bisa terjadi…. sangking cepatnya perubahan dan beragamnya fakta yang terjadi. Beberapa fakta buruk yang terjadi di tahun 2009 antara lain :

1. Lenyapnya para Legenda
Yang terbaru atau mungkin terbesar adalah meninggalnya Gus Dur, salah satu tokoh bangsa yang juga mantan Presiden RI pertama di masa orde reformasi…dan sempat menjadi idolaku bertahun-tahun….walau sakit (atau menahan sakit) menahun membuat kualitasnya turun…. tapi  tetep  pantas  kenangannya menghasilkan bendera satu tiang hari ini. Dari luar negeri tentu saja wafatnya Michael Jackson seorang popstar yang harus pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya walau sebenarnya Jackson pun telah lama meninggalkan dunianya. Juga meninggalnya calon legenda Mbah ‘I Love U Full’ Surip yang ibarat layu sebelum berkembang walau sebenarnya Indonesia akan lebih menangis saat beberapa hari kemudian seorang Rendra pun harus tutup usia. Sementara Chrisye pun melengkapi deretan legenda yang harus pergi di tahun ini…. Baca entri selengkapnya »


Motor Kreditan

Desember 19, 2009

Perlu diketahui, di Republik ini saya mungkin dianggap oleh sebagian orang sebagai manusia yang aneh…norak mungin sedikit ndeso…walau saya sendiri menganggapnya biasa-biasa saja. Hal itu disebabkan oleh ketidakbecusan saya dalam menangani sepeda motor…. Kalau ngutak ngutik motor ndak bisa sih menurut banyak orang biasa-biasa saja…. Hanya saja, saya termasuk manusia yang tidak bisa naik motor di depan…alias seumur hidup hanya bisa membonceng saja…alias nggak bisa nai motor sama sekali….!!

Semuanya gara-gara pesen penting ayah saya yang mewanti-wanti agar saya tidak pakek barang silihan…. apa saja, termasuk motor. Bukan apa-apa, soalnya kami ini termasuk keluarga miskin hingga jika terjadi sesuatu terhadap barang pinjeman, apalagi motor yang harganya mahal, itu akan menyusahkan keluarga buat menggantinya….Sebuah petuah yang berguna bagi kestabilan emosi saya hingga saya termasuk orang yang nggak gampang tergiur dengan gemebyar-nya dunia….walau tentu saja sangat mengganggu aktivitas percintaan saya sebagai seorang anak muda. Gimana tidak, mana ada yang mau berpacaran dengan seorang lelaki yang gak bisa naik motor…..Gak pa pa juga sih jika si wanita yang mboncengin….hanya saja, mungkin mereka-mereka itu takut kalo pas mboncening saya….tangan saya akan memegang ‘sesuatu’ yang patut dipegang…. sementara di bagian bawah pasti ada ‘sesuatu’ juga yang menyentuh-nyentuh ingin dipegang……. Baca entri selengkapnya »


Beberapa PR Dunia Pertenisan (Olah Raga) Nasional

Desember 8, 2009

Sore itu rasanya capek banget saat mau pulang ke Semarang setelah kerja seharian di Kota Blora….yang meski cukup menyenangkan karena emang lama banget gak kesana hingga menimbulkan sensasi tersendiri…..tapi kenyataan bahwa Kota yang berjarak 3,5 jam dari Semarang itu berudara cukup panas hingga suhu ruangan ber-AC pun masih terasa panas….bahkan sempet membuat tanganku gatel-gatel akibat udara panas yang menimbulkan keringat kotor pada tubuhku. Sempet berdo’a agar penumpang di travel yang hendak mengantarku ke Semarang cukup longgar (atau malah kosong seperti saat perjalanan keberangatanku ke Blora hari kemarennya) hingga masih banyak ruang yang bisa membuatku ‘mati suri’ selama perjalananku ke Semarang…..tapi apa hendak dikata, travel itu kemudian menyambangi sebuah jalan kecil and menaikkan seorang anak muda untuk duduk disampingku….walau masih lumayan longgar lah soalnya tempat duduk bertiga hanya kita tempati berdua….

Iseng-iseng kusapa and kutanya si pembalap (pemuda berbadan gelap) yang kelihatannya mahasiswa itu….
“Ke Semarang hendak kuliah Dek….”
”Ah…enggak koq Pak…..Saya mau pulang ke Semarang….habis melatih tenis di Blora….”
Melatih Tenis….?! Jauh-jauh dari Semarang ke Blora hanya untuk melatih tenis….?! Emang di Blora tidak ada pelatih tenis apa….?! Dari sini aku mulai tertarik dengan profesinya hingga kukorek-korek pekerjaannya itu…dan ternyata dia mengaku merupakan mantan petenis nasional yang bahkan saat ini masih menduduki ranking 48….sebuah kenyataan yang membuat segala rasa capekku kemudian menghilang dihantam berbagai rasa penasaran…utamanya terkait dengan prestasi pertenisan nasional yang kayaknya gak maju-maju…walau sebenarnya tenis merupakan suatu cabang olah raga yang banyak peminatnya….terbukti banyaknya klub tenis and lapangan tenis…walau saya sendiri melihatnya sebagai cabang olah raga yang seringkali dipakai sebagai ajang rekreasi and lobying daripada unsur prestasinya….Mainnya sih seru, tapi kayaknya dari segi speed and power yang sering ditunjukkan para petenis dunia luar negeri….permainan pemain kita gak lebih daripada ming ’kluthak-kluthik’ atau ’ketopal-ketapil’ gak jelas hingga prestasi pertenisan nasional dari dulu ya begita begitu saja atau kalau tidak bisa dikatakan malah mengalami kemunduran dari segi prestasi…. Baca entri selengkapnya »