Lupakanlah 2009

Hanya satu yang saya syukuri saat menatap pergantian tahun ini yani dari 2009 ke 2010… yakni tak adanya cerita bencana menjelang pergantian tahun seperti layaknya akhir tahun kemaren yang penuh bencana banjir dan kapal tenggelam (walau bencana itu tak ada karena kacaunya iklim dunia akibat pemanasan global yang telah mengakibatkan berbagai bencana kepanasan di berbagai belahan dunia sehingga kedatangan sang hujan menjadi suatu berkah yang lama dirindukan……jadi untuk tahun ini, silakan rayakan pergantian tahun semeriah-meriahnya…habiskan banyak duit untuk dibakar guna menerangi langit malam tahun baru….yang merupakan harapan baru setelah mengalami tahun 2009 yang penuh ketragisan dan kepahitan…hingga lebih baik dilupakan saja dari pada bikin kenangan-kenangan buruk disepanjang sejarah manusia….

Bagi saya, peristiwa-peristiwa yang terjadi selama tahun 2009 terasa begitu membingungkan dan bahkan unprecditable hingga kadang sayanya sering terbengong-benegong sendiri saat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi tanpa sempat menuliskan-nya dan paling-paling hanya sempat ngomong…”koq….” atau mungkin hanya “lho…” sangking banyaknya peristiwa yang bersliweran tanpa bisa mengetahui secara jelas mengapa dan bagaimana semua itu bisa terjadi…. sangking cepatnya perubahan dan beragamnya fakta yang terjadi. Beberapa fakta buruk yang terjadi di tahun 2009 antara lain :

1. Lenyapnya para Legenda
Yang terbaru atau mungkin terbesar adalah meninggalnya Gus Dur, salah satu tokoh bangsa yang juga mantan Presiden RI pertama di masa orde reformasi…dan sempat menjadi idolaku bertahun-tahun….walau sakit (atau menahan sakit) menahun membuat kualitasnya turun…. tapi  tetep  pantas  kenangannya menghasilkan bendera satu tiang hari ini. Dari luar negeri tentu saja wafatnya Michael Jackson seorang popstar yang harus pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya walau sebenarnya Jackson pun telah lama meninggalkan dunianya. Juga meninggalnya calon legenda Mbah ‘I Love U Full’ Surip yang ibarat layu sebelum berkembang walau sebenarnya Indonesia akan lebih menangis saat beberapa hari kemudian seorang Rendra pun harus tutup usia. Sementara Chrisye pun melengkapi deretan legenda yang harus pergi di tahun ini….

3 Hari Untuk Reuni atau Silaturahmi….?! Hari Ketiga…..

Hari terakhir perjalanan, saya banyak isi dengan acara silaturahmi pada Sodara-Sodara di Kediri dan Nganjuk walaupun bisa juga dianggap reuni….mengingat dulunya aku begitu deket dengan Sodara-Sodaraku saat masih kecil…Tentang silaturahmi saya pernah didumi brosur sama orang berjubah and berjenggot waktu naek bus di daerah Rembang….isinya pahala sedekah 5, pahala nyantuni anak yatim 10, pahala nyantuni orang yang lagi belajar or nuntut ilmu 15, sedang pahala orang nyambung tali silaturahmi ada 27 !! Walau gak tahu bener tidaknya tapi bener-bener menggiurkan hingga bikin aku pengen menjadikan silaturahmi sebagai bagian perjalananku selama tiga hari ini…..

Hari Ketiga, Senin 29 Desember 2008
Pukul 06.15 WIB
Aku bangun dengan kepala agak berat juga….pengennya sih mo tidur lagi but hari ini aku khan sudah harus pulang….dan sebelum pulang aku harus nuntasin acara silaturahmi yang sudah menjadi tujuan penguatku dolan ke Kediri….Inginnya sih langsung mandi and berangkat but adek saya tiba-tiba ngusulin buat sarapan sego pecel…..ah…ini mah bisa dikatakan sesuatu yang tertunda….tentus aja hal itu langsung tak setujui karena pulang ke Kediri belum lengkap jika belum makan sego pecel Jawa Timuran alias sego pecel tumpang dengan lawoh peyek…..sedeeepp…..

3 Hari Untuk Reuni atau Silaturahmi….?! Hari Kedua…..

Hari kedua ini lebih banyak saya habiskan untuk acara reuni….mengingat aku begitu kangen dengan temen-temenku yang lain…terutama dengan mantan temen-temen maen sepakbola atau temen renang….juga para guru…..mantan-mantan cinta monyetku….dan yang terpenting adalah para sahabatku yang lama banget gak ketemu….seperti Mondir, Samsodin, Mujiono juga Nuril…. (sayangnya hanya yang pertama hadir dalam pertemuan sementara tiga laennya gak datang…..

3 Hari Untuk Reuni atau Silaturahmi….?! Hari Pertama…..

Pernah nonton pilemnya Nicolas Saputra dan Adinia Wirasti yang ” 3 Hari Untuk Selamanya” yang begitu sederhana tapi sangat berkesan….?! Film yang menceritakan tentang sepasang anak muda yang melakukan perjalanan selama tiga hari dari Jakarta menuju Yogyakarta tersebut sebenarnya biasa-biasa saja….hanya saja, pergulatan psikologis yang diterima oleh dua pemain utama dalam film ini begitu menarik diikuti sehingga dapat dikatakan walau perjalanan 3 hari antara Jakarta – Yogyakarta bukanlah sesuatu yang istimewa dan mungkin pernah pula dilakukan oleh banyak orang lain….tapi pengaruhnya terhadap pendewasaan tokoh menjadikannya istimewa dan membekas dihati atau dapat dikatakan menjadikannya seuatu yang abadi dan patut dikenang selamanya…. Dan itulah yang hendak saya ceritakan pada posting akhir tahunku…yakni tentang perjalanan marathonku selama 3 hari dari Semarang-Kediri-Semarang yang sangat berkesan dan mungkin akan berpengaruh selamanya terhadap kehidupan para insan yang terlibat didalamnya…..

Sebenarnya agak males juga waktu saya mendapat kabar bahwa temen-temen hendak mengadakan acara reuni angkatan 83/84…..karena disamping jauh, saya sendiri memang paling sebel dengan acara reuni, yang sebenarnya bermakna silaturahmi itu, sering berubah menjadi ajang pamer bagi kesuksesan masing-masing orang hingga tentu saja yang datang biasanya ya…cuman orang-orang yang telah merasa sukses sementara yang masih kere pasti malu untuk datang…sementara acara reuninya seperti biasa akan berubah menjadi acara seremonial yang secara tidak sadar akan menghalangi arti reuni buat silaturahmi itu sendiri….tetapi memang ada kerinduan tersendiri pada temen-temen SD-ku, setelah 24 tahun kita gak ketemuan….apalagi rata-rata temen SD adalah tetangga-tetanggaku yang notabene juga temen-temen mainku semasa kecil….hingga aku memutuskan datang dengan tujuan awal bukan apa-apa kecuali pengen nyambung tali silaturahmi semata…sekalian ngendangi para Pakdhe dan Pak Lik ku serta Sodara-Sodara yang emang sudah lama banget gak aku jumpangi….(terakhir kalo gak salah September 2007 ya….?!). Dan ternyata hasilnya diluar dugaanku hingga aku kemudian memutuskan untuk mengemasnya dalam serangkaian tulisan model ”3 Hari Untuk Selamanya” untuk tidak kehilangan banyak momen-momen berharga yang mungkin dapat merubah kehidupan para tokoh utama yang saling berinteraksi dalam perjalanan reuni saya…. Walau menurut Anda certa ini akan biasa-biasa saja….tapi jika Anda berhasil menyelami pergulatan psikologis dari setiap tokoh yang ada maka saya yakin pasti Anda minimal setuju bahwa perjalanan saya selama 3 hari, Semarang-Kediri-Semarang, memang sebuah peristiwa istimewa dan mungkin pengaruhnya akan terbawa selamanya ….

Hujan Harusnya juga Membawa Kearifan….

Pulang kerja, saat tas pun belum sempet kuletakkan, aku sudah disambati istriku…Nilai ujian anakku jelek….!! Sambil ogah-ogahan tak coba ngelihat gulungan kertas yang ada pojokan meja….dan hampir gak percaya saat tak buka satu per satu….

Bahasa Inggris = 53
IPS = 66
PKN = 62
IPA = 56
Bahasa Jawa = 60
Matematika = 56
Bahasa Indonesia = 84 (untung masih ada hiburannya….)

Nilai-nilai apa ini….?! Masak ini nilai ujian anak saya….?! Masak ini nilai nilai ujian anaknya insinyur UGM yang sudah S2 dan lulusnya cumlaude lagi….?! Hampir gak percaya…jangan-jangan nilainya ketuker sama anak orang….?! Tapi namanya koq sama dengan nama anak saya…?! Oh My God....!! Saya bener-bener marah….. saat itu juga dia langsung tak suruh tidur…biar agak jauhan dari saya…soalnya takut tiba-tiba tangan ini mlayu dewe and ngaplok anak saya itu….setelah itu aku thenger-thenger sambil mikir…..Kenapa aku punya anak seperti ini….?! Apa salah dan dosaku….?! (walah malah dadi koyo lagune Panbers….) Sementara diluaran hujan deras mulai mengguyur Kota Semarang….

Tentang Sahabat-Sahabat….

Persahabatan bagai kepompong…..
Mengubah Ulat menjadi kupu-kupu….
Persahabatan bagai kepompong….
Hal yang tak mudah berubah jadi indah…..
Sindentoscha

Membaca Suara Merdeka minggu 16 November…tertarik aku dengan sebuah tajuk “Sahabat Nggak Melulu Teman”…..bukan, aku bukan tertarik dengan isinya yang menceritakan tentang arti penting dan perlunya memiliki seorang sahabat….dan bagi aku sendiri sih sudah ketinggalan jaman banget…apalagi artikel itu memang lebih ditujukan pada kawula muda….sebuah masa yang sudah kulalui sekitar 10 sampai 20 tahun yang lalu…Tapi artikel itu tiba-tiba mengingatkan diriku pada sahabat-sahabat baikku sepanjang hidupku….baik yang sudah bisa dikatakan putus….atau yang masih berlangsung hangat atau sekedar hangat-hangat tahi ayam….

Lalu apa arti sahabat….?! Bagi saya sendiri sih, itu tergantung kebutuhan saja….hingga kita bisa punya banyak sahabat di waktu yang sama…..Dan karena sebagai lelaki yang penuh ego….kebanyakan arti sahabat lebih pada teman berbagi suka….sementara jika sedang sedih, duka, lagi kacau maka sering lelaki mencurahkannya bukan pada sahabatnya….melainkan lebih pada kesendirian abadi…. baik melalui acara tidur, luntang lantung gak karuan and tanpa tujuan, nonton film (jika lagi suntuk paling asyik nontonnya film yang nyrempet-nyrempet or nabrak porno), ber-Halo-Halo Bandung…dan curhat via buku harian….yang di era digital ini diganti dengan ngeblog yang model begini lah……Lalu bagaimana dengan kisah sahabat-sahabatku….?! Dan bagaimana dengan keberadaan mereka sekarang….?!

Inikah Rumah Idaman…..?!

Inikah Rumah Idaman…..?!

Nggak tahu aku. Yang jelas setelah akad kredit rabu kemaren (27 Agustus 2008) saya resmi telah memiliki rumah tinggal. Tidak besar memang. Ukuran tanahnya hanya 112 m2…rumah kecil tipe 45 dengan 2 buah kamar tidur. Walau demikian, mungkin itulah bagian milikku di bumi Indonesia tercinta ini. Kalau dihitung prosesnya cukup mudah (atau rumit….?!). Yang jelas seperti critaku kemaren, keinginan punya rumah itu muncul saat mengetahui pemilik kontrakanku berencana pulang ke Indonesia sehingga ada ketakutan kita sekeluarga diusir dari kontrakan atau gak boleh memperpanjang lagi kontrakan kami….itulah awalnya kita mencari rumah untuk kemudian nemu yang cocok baik lokasi maupun harganya…dan tercatat proses pembelian rumah itu dimulai saat aku mulai membayar uang muka pada 28 Maret 2008…yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara dengan pihak perbankan dan terakhir akad kredit…..

Inikah Rumah Idaman…..?!

Nggak tahu. Yang jelas ada kesenangan tersediri saat aku memandangi rumah itu. Tadi pagi rumah itu mulai kusambangi dan dibersihkan oleh istri…. serta sekaligus kuperiksa semua pintu dan jendela kalau-kalau ada yang rusak….. Seperti the dream come true….soalnya waktu datang pertama kali ke Semarang, aku gak pernah ngebayangin bisa punya rumah dari hasil gaji pekerjaanku….Apalagi harga rumah selangit sementara gajiku lebih banyak habis buat keperluan sehari-hari….sedangkan bantuan finansial dari pihak lain bisa dikatakan nol (orang tua ku atau istri gak bisa kuharapkan….warisan juga gak ada)…hingga bisa dikatakan aku punya rumah ini semata-mata karena kemurahan Tuhan semata….plus hasil keringatku sendiri…hingga gak salah jika aku jadi sedikit terharu jika menatap dari jauh rumah itu sembari ingat semua itu…..

rumah idaman...?!

Sepi di Bulan Mei

Yang sepi itu maksudnya postingan saya…..padahal banyak peristiwa nasional menarik yang perlu saya komentari juga sebenarnya….misalnya 10 tahun reformasi…..kemudian apa makna dibalik Hari Kebangkitan Nasional…..serta final Liga Champion yang menghebohkan……..terus kenaikan harga BBM yang bikin heboh, kontroversi ples antrian itu……bukan-bukan karena gak ada ide……apalagi berniat nutup this blog……Banyak halangan hingga saya gak bisa banyak-banyak ngeblog di bulan Mei ini. Diantaranya adalah…

Wegah Ngeblog Saat Musim Hujan….

Beberapa hari ini Semarang begitu akrab dengan yang namanya hujan….Mulai hujan gerimis….hujan lebat….hujan campur petir…juga gak ketinggalan udan angin….kondisi ini nyatanya bikin acara ngeblog saya bener-bener kacau ….banyak faktor yang menjadi penyebab macetnya acara ngeblog saya…padahal kayaknya blog saya lagi agak lars manis dikunjungi orang ni….tapi mo bagaimana lagi….gak ada ide buat posting…bahkan kali ini pun saya hanya berniat curhat tanpa tendensi apa-apa….Simak deh acara curhatku (kalau mau tahu rahasia orang juga siii…) tentang penyebab kewegahanku ngeblog di musim hujan….

Selalu Ada Harapan di Tahun Baru

Tahun Baru harusnya selalu disambut dengan penuh harapan…karena pada prinsipnya manusia khan hidup dari harapan….dari cita-cita….dari keinginan-keinginan….Artinya kalau tidak ada itu semua….walau masih hidup….manusia itu sebenarnya mati….atawa hidup dalam kehampaan….alangkah sedihnya….

Bagaimana di tahun ini….?! Tentu saja banyak harapan yang aku apungkan di tahun ini…utamanya guna perbaikan kualitas kehidupan masyarakat di negeri tercinta ini…tentu saja dalam upaya menuju cita-cita abadi Bangsa, yakni: masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila……Banyak PR…banyak pekerjaan yang harus dilakukan memang….tetapi sekali lagi kita harus yakin bahwa di ujung lorong gua nan gelap pastilah masih ada setitik cahaya….dan itu berarti jalan keluar tentunya….

Yang Begini Masih Ada di Indonesia….

Perjalanan Jepara-Semarang waktu itu begitu melelahkan….udara di luar begitu panas…apalagi bus yang kutumpangi hanya sekedar minibus reyot tanpa AC….ples ditambah kondisi tubuhku yang sedikit kurang tidur…. so….agak jengkel juga waktu ada seorang Bapak yang ndesek-ndesek tubuhku yang terkantuk-kantuk…but karena begitu capek…tanpa komentar alias ngedumel tak tinggal tidur saja tu Bapak kumel…….But sampai di daerah Welahan aku terbangun…..bukan karena tidurku sudah cukup…..tapi karena gak enak aja lama-lama tidur di kursi sumpek ples panas…..dan saat itu juga si Bapak mulai membuka pembicaraan…..

“Badhe tindak pundi….?!”
“Mau ke Semarang Pak…Kalau Bapak sendiri mau kemana….?!” sebenarnya males juga ngelayani si Bapak but berhubung dia seorang tua yang harus kita hormati juga maka ya dengan basa-basi tak tanya juga dia…..
”Saya mau ke Sumatra….nengok anak….tapi mau lewat Magelang saja….” Begitu Bapak itu nerocos dengan Bahasa Jawa ’medok’ yang lirih hingga aku harus terbata-bata dalam menerjemahkan maksudnya….
”Sudah berhari-hari ini perasaan saya gak enak…..dan kalau begini biasanya anak saya disana itu sedang sakit…..”

Jangan Kendalikan Suara Kami (Para Blogger)…..!!

Pesta Blogger 2007 pada prinsipnya merupakan sebuah pengakuan dari pemerintah terhadap keberadaan komunitas blog Indonesia. Bagaimana tidak, acara yang diketuai oleh Enda Nasution itu dibuka secara resmi oleh wakil pemerintah, yakni Bapak Menkominfo “Muhammad Nuh”. Bahkan dalam sambutannya Menkominfo menetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari blogger nasional. Lebih lanjut, seperti acara seremonial-seremonial lain dilakukan pemilihan blog-blog terbaik dengan berbagai katagori…..

Saya sendiri terus terang kurang tertarik mengikuti acara tersebut. Bahkan tahu beritanya saja saat nonton metro TV pada Senin malam dan muatnya juga baru hari ini…. Bukan aku tidak setuju dengan acara tersebut….aku cuman kurang tertarik koq, gak lebih….malah sebenarnya aku ikut senang juga dengan acara yang secara tidak langsung mengakui keberadaan kita di dunia maya….bahkan diberi tag bagus lagi…yakni suara para blogger adalah suara baru Indonesia……Siiiipp….lah…..

Ma’af Saya Lebaran Hari ini…..

Sekali lagi kita, para umat Islam di Indonesia, harus merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan hari yang berbeda-beda…..Ada yang hari Jum,at, Sabtu bahkan ada yang merayakannya pada hari Minggu. Ada rasa berdosa tersendiri sebenarnya saat kita merayakannya pada hari yang berbeda. Gimana tidak….?! Bagi umat Islam yang meyakini hari raya pada hari Jum’at maka bagi yang masih berpuasa pada hari raya….ya….berdosa, wong diharamkan kita berpuasa pada hari raya Idul Fitri….Sementara bagi yang meyakini lebarannya jatuh pada hari Sabtu maka bagi yang sudah nekat berlebaran di hari Jum’at….ya dianggap berdosa karena tidak berpuasa tanpa alasan itu hukumnya juga dosa…..

Tapi itu dulu….saat awal-awal kita mengalami hari raya yang berbeda……..kalau sekarang sich udah biasa….gak usah dipertentangkan….wong yang nilai bukan kita atau orang…..selain yang berani mutusin khan juga harus bertanggungjawab pada Sang Maha Kuasa….atas keputusannya….. so wong cilik alias umat seperti kita-kita yo nyantai wae…..ra sah ribut…..ra sah eker-ekeran…..

Hujan Selalu Memberi Harapan….

Bulan Puasa tahun ini terasa begitu sulit. Kemarau panjang yang melanda negeri ini begitu terik menambah derajat kehausan tenggorokan kering orang-orang yang berpuasa.Yang lebih parah lagi sumur-sumur di sekitar kontrakanku juga mulai mengering. Bahkan di akhir-akhir bulan puasa ini saya sempat harus beli air bersih buat keperluan mandi dan air minum. Susah juga soalnya di kontrakanku tidak terjangkau air ledeng. Sebenarnya ada juga yang pasang PAM. Tapi karena hanya satu orang maka air PAM-nya saat kemarau tidak pernah mengalir sama sekali. Itulah kondisi Kota Semarang. Air menjadi problem utama kota ini yang susah tertangani. Kering saat musim kemarau dan banjir saat musim penghujan.

Bagi saya sendiri, kondisi ini sudah saya prediksi jauh-jauh hari. Sebenarnya saat pertama ngontrak di daerahku itu, ada satu faktor yang membuatku nyaman yakni suasana pedesaan masih kental. Banyak pohon-pohon, banyak kebon, udara yang sejuk dingin, masyarakat yang semanak….. sangat mirip dengan desa-desa yang dipakai KKN para mahasiswa UGM jaman dulu. Bahkan jalanan yang ada hanyalah jalan setapak yang mobil pun tidak bisa masuk. Kalau orang lain susah karena mobil gak bisa masuk, kalau aku malah seneng. Mengapa demikian… ?! Yang jelas, aku merasa aman melepaskan anak bermain-main di luaran. Yang kedua, jelas tingkat polusi juga sangat rendah hingga hidup bisa lebih sehat. Lalu mengapa sekarang air menghilang dari daerahku….?!

Berpuasa layaknya Orang Miskin

Puasa, menurut alm. Ayah saya, merupakan ibadah yang paling ikhlas…..Kalau baca Shahadat dalam arti buat masuk Islam bisa dekat banget dengan riya’, kalau alasannya sebagai misal karena kita kadhung cinta banget sama pacar kita….dan dia hanya mau menikah dengan persyaratan kita masuk Islam terlebih dahulu……Kalau Sholat….?! Lha….ya karena kadhung jadi Islam, malu dong kalau gak sholat….pa lagi jika diajak berjama’ah sama mertua….na…kalau pas gak ada siapa-siapa….pastinya ogaahh….Zakat apalagi. Sudah kadung dicap sebagai orang kaya dikampung masa gak zakat……bahkan diluar zakat pun kita paling rajin nyumbang buat orang kampung, orang miskin, anak yatim….biar kita tambah populer……Sementara Haji tambah susah juga ngukur derajat keikhlasannya….soalnya yang namanya Pak Haji dan Bu Haji itu khan gelar yang sangat bergengsi…..apalagi di lingkungan masyarakat Indonesia…….

Kalau Puasa bagaimana…..?! Jelas harus ikhlas….!! Soalnya susah banget lho nahan lapar dan haus seharian penuh…..Coba kalau puasanya gak ikhlas….pasti puasanya bo’ong-bo’ongan….alias puasa hanya didepan orang….begitu lagi sendirian di dapur…..nyruput lemon tiga gelas…..!! Itu baru dari segi makan dan minum padahal menurut Bapak gua lagi, puasa itu filsafatnya lebih dari itu. Dengan berpuasa kita ditumbuhkan jiwa sosial kita terhadap Saudara kita yang fakir dan miskin. Berpuasa adalah sebuah pembelajaran dengan pengalaman (learning experience) yakni langsung ‘pura-pura’ sebagai orang miskin nan malang. Ada beberapa penjelasan mengapa Puasa itu adalah sebuah pengalaman nyata kita sebagai orang miskin…..