3 Hari Untuk Reuni atau Silaturahmi….?! Hari Ketiga…..

Hari terakhir perjalanan, saya banyak isi dengan acara silaturahmi pada Sodara-Sodara di Kediri dan Nganjuk walaupun bisa juga dianggap reuni….mengingat dulunya aku begitu deket dengan Sodara-Sodaraku saat masih kecil…Tentang silaturahmi saya pernah didumi brosur sama orang berjubah and berjenggot waktu naek bus di daerah Rembang….isinya pahala sedekah 5, pahala nyantuni anak yatim 10, pahala nyantuni orang yang lagi belajar or nuntut ilmu 15, sedang pahala orang nyambung tali silaturahmi ada 27 !! Walau gak tahu bener tidaknya tapi bener-bener menggiurkan hingga bikin aku pengen menjadikan silaturahmi sebagai bagian perjalananku selama tiga hari ini…..

Hari Ketiga, Senin 29 Desember 2008
Pukul 06.15 WIB

Aku bangun dengan kepala agak berat juga….pengennya sih mo tidur lagi but hari ini aku khan sudah harus pulang….dan sebelum pulang aku harus nuntasin acara silaturahmi yang sudah menjadi tujuan penguatku dolan ke Kediri….Inginnya sih langsung mandi and berangkat but adek saya tiba-tiba ngusulin buat sarapan sego pecel…..ah…ini mah bisa dikatakan sesuatu yang tertunda….tentus aja hal itu langsung tak setujui karena pulang ke Kediri belum lengkap jika belum makan sego pecel Jawa Timuran alias sego pecel tumpang dengan lawoh peyek…..sedeeepp…..
Pukul 08.45 WIB
Aku pamitan dengan keluarga di rumah….sebenarnya Indoon pengen ikut tapi katanya mo umbah-umbah dulu…weleh megahi hingga tak tinggal saja….namanya juga lagi keburu-buru….telat dikit skedul wektunya bisa-bisa acara silaturahminya gak lengkap….

Silaturahmi pertama tentu saja di rumahnya Pak Dhe yang gak jauh dari rumahku….dan tentu saja kedatangan ponakannya ini pastilah menjadi sesuatu yang ditunggu oleh Pak Dhe and Budhe…walau acara temu kangennya gak bisa lama karena sebagai seorang sesepuh di kampung, Pak Dhe selalu saja banyak tamu hingga agak bete juga karena dicuekin…. so tak tinggal pergi saja nyari teh botol dingin di minimarket Indomaret yang gak tahu kapan koq sudah ada di dekat rumah aku……

Pukul 09.15 WIB
Setelah beli teh dingin and ‘kaki tiga’ kalengan serta Antangin cair, aku gak langsung kembali ke Pak Dhe tapi mampir ke kios photocopynya Mas Agam, putra Pak Dhe, yang ada disamping rumah….Mas Agam sendiri bagi saya adalah figur yang menarik juga mengingat riwayat pendidikannya yang menurut saya unik. Tahun pertama selepas lulus SMA, dia ikut UMPTN dan diterima di FMIPA UNS Solo….tapi terbukti bagi dia itu hanyalah batu loncatan terbukti pada tahun kedua dia ikut lagi and diterima di Fak. Pertanian UGM….sesuatu yang ternyata juga merupakan batu loncatan bagi dia karena tidak pernah diselesaikannya….Sempet kudengar dia berusaha bikin konter Hape di Yogya….dan begitulah akhirnya dia malah pulang ke Kediri….Bukan sosok yang tidak cerdas hanya mungkin memiliki kegelisahan yang aku sendiri gak ngerti….

Disitu ternyata aku sudah ditunggu Mas Yanto, seorang guru di Surabaya yang merupakan menantu Pak Dhe….Disini dia kemudian curhat tentang sulitnya mendidik anak-anak STM di Kota Besar…yang menurutnya memiliki tingkat disiplin yang rendah, sering bolos (1 semester pasti angka absen tanpa keterangannya dua digit…), pakaian yang asal-asalan, belum lagi jika diberi tugas ngerjakannya juga asal-asalan…..walau jika disuruh maen band atau sepak bola suka lupa waktu and ngeganggu kelas yang lagi belajar….hingga bikin bingung para guru-gurunya…. (mangkanya di beberapa daerah ada kekerasan guru pada murid, bukan karena gurunya kejem tapi mungkin karena murid jaman sekarang yang memang ndableg-ndableg….) Seperti biasa saya pun urun rembug dengan mengusulkan agar para guru memperlakukan mereka secara lebih dewasa….Untuk itu, minta seluruh murid buat ngadain rapat besar….minta mereka nyusun sendiri peraturan yang baik buat sekolah mereka, termasuk aspek-aspek kedisiplinan and hukuman para pelanggar kedisiplinan, juga harus nyusun jadwal yang diperbolehkan buat ngeband and maen bola di sekolah…..

Sementara buat para tukang bolos, sekolah hendaknya menetapkan peraturan yakni dengan memberi hukuman bagi para tukang gak masuk tanpa keterangan….bila angka TK tersebut lebih dari dua digit maka hukumannya adalah membersihkan WC, Lapangan Bola, Gudang, Ngecet Pager dll…selama masa liburan….minimal buat ngurangin angka bolos agar tidak dua digit lagi…soalnya gawat juga jika sudah kerja masih suka bolos….

Pukul 10.30 WIB
Kembali ke Pak Dhe….soalnya sudah siang pengennya sih langsung pamitan tapi pasti gak boleh sehingga akunya sedikit ngomong-ngomong tentang adeknya yang jadi TKW di Arab and gak mau pulang-pulang…..ya…begitulah…ngladeni orang tua…..

Pukul 11.45 WIB
Saya pamitan Pak Dhe buat nerusin acara silaturahmi ke Nganjuk….rencananya sih mo ke terminal dulu naek colt…ah…baru nyampek depan kuburan ternyata ada taksi…..wah di Kediri ternyata juga ada ya….segera kucegat walau dia minta 25 rebu….gak pa-palah daripada sampai Nganjuk telat…..gak begitu enak sih….apalagi sedan yang dipakai sudah butut apabila dibandingin dengan Blue Bird Semarang….yang penting cepet nyampek ke daerah barat jembatan Semampir….dari sana gak perlu nunggu lama and muter Kota Kediri, bus jurusan Nganjuk sudah nongol and dan aku pun segera naek bus yang relatif kosong itu serta lagi kejar-kejaran dengan bus yang ada di belakangnya…..persetan lah aku gak mo tahu….begitu mbayar ongkos aku pun segera senden and segera ngliyep dengan nikmat hingga perjalanan Kediri-Nganjuk itu hanya gua lakuin selama 15 menit aja (sementara yang 30 menit entah kemana….)

Pukul 12.30 WIB
Aku sampai di Rumah Pak Dhe Jam, Kakak tertua Bapakku…..dan ternyata disana juga ada Mbak Ropah, putranya yang lama hijrah ke Kalimantan….acara sih seperti biasa banyak nanya kabar kabur akibat lama gak ketemu….

Pukul 13.30 WIB
Saya pamitan ke mbakyunya Bapak yang kebetulan rumahnya di belakang rumah Pak Dhe Jam….denger-denger sih dia kena penyakit gula seperti diriku juga….maklum udah turunan sih….aku pun kemudian diskusi masalah penyakit gula yang emang gak bisa disembuhkan itu…dan hanya bisa dimanaj dengan pola makan saja….untuk itu aku nyaranin buat stop ngonsumsi wedang legi yang menjadi kegemaran Bu Dheku itu….boleh pakek gula, tapi ganti dengan gula jagung….emang sih pertama kali minum ada rasa gak marem juga…but lama kelamaan sih enak saja koq…..Disamping itu, dia juga tak minta agar dia ngurangi volume makan, dalam arti mangane sithik walau sedino biso 3 kali juga….

Percakapan kemudian beralih dengan Mas Muhtar…..yang pernah kuliah di Yogya juga…. terutama seputar kepengenannya buat beli rumah seperti diriku….Dengan sedikit nyuplik ilmu mind setting yang sempat kubaca saya minta dia berkonsentrasi dengan keinginannya tersebut maka pasti secara tidak sadar seluruh anggota tubuh akan mengarah kesana…hingga dia akan bekerja lebih keras buat mencapainya termasuk dari pola hidupnya yang akan lebih ngirit buat mencapai cita-citanya….Saat tak minta dia buat tinggal di rumah ibunya saja sekalian ngerawat, dia ngomong gak bisa karena rumah itu merupakan hak banyak orang ….sebuah alasan yang mengada-ada mengingat tinggal dia saja yang ada di Nganjuk sementara sodara-sodara lain sudah tinggal di Kota laen….yang menurut perkiraanku sih karena istrinya yang gak bisa akur dengan ibunya….biasalah perempuan, susah ngalahnya…..

Pukul 14.50 WIB
Silaturahmi terakhir rencananya adalah di Rumah Bu Lek Tun….adek Bapak yang paling kecil dan paling disayangi…bahkan Bapak pun meninggal di rumahnya….Sesampai di rumahnya suasana sepi and hanya ada Pak Ud suaminya yang mantan pensiunan Depag itu…..ya udah terpakso aku ngladeni pembicaraan wong tuwo maneh dan ternyata nggak ngebosenin juga…..Pembicaraan terjadi seputar kegiatannya setelah pensiun yang ternyata dia masih sering diundang ceramah di acara pengajian-pengajian…disini dia merasa bahagia karena masa pensiun pun dia tetap memiliki aktivitas hingga merasa berguna…bahkan untuk itu dia tetap harus belajar buat meningkatkan kemampuannya dalam berceramah…..suatu hal yang menurut saya patut dicontoh oleh para pensiunan yang rata-rata kondisinya drop berat pasca pensiun…..

Ronde kedua terjadi antara saya dengan Dek Na’im anak pertama Bu Lek Tun dan satu-satunya yang tinggal di rumah itu….disini saya langsung menasihatinya buat ganti usaha dari peternakan ayam arab ganti jadi berdagang kue…..Perlu diketahui, rumah Bu Lek Tun ada di daerah Kauman atau sekitar alun-alun Nganjuk yang padat penduduk hingga kurang cocok jika dibuat usaha ayam arab…yang bikin mambu masyarakat sekitar….. Saya sendiri melihat bahwa Bu Lek Tun pada dasarnya merupakan usahawan juga yakni dalam melayani permintaan kue-kue dan cukup terkenal di Kota Nganjuk. Walau demikian saya lihat usahanya itu dari dulu sampai sekarang masih berstatus usaha keluarga alias masih amatir tanpa ada usaha untuk dikembangkan ke arah profesional…. dan saya melihat hal itu dikarenakan usaha itu merupakan usaha wanita sehingga jika itu dibesarkan maka eksistensi Dek Na’im sebagai kepala keluarga akan turun mengingat yang melakukan usaha adalah istrinya….padahal tidak harus demikian jika Dek Na’im bisa bertidak sebagai manajer yang mengelola segalanya…..

Walau gak yakin akan berubah tapi yang penting khan sudah menyarankan sesuatu hingga jika suatu saat dia mendapat kesulitan dari usaha ayam arabnya maka pasti usaha kuenya lah yang akan dikembangkan…..

Pukul 17.00 WIB
Dengan diantar Dek Na’im yang begitu bangga dengan kompetensi barunya dalam menyetir mobil aku pun menuju ke terminal Nganjuk….and gak begitu lama aku segera dapat bus ke Madiun….perjalanan yang juga dipersingkat akibat aku pun kembali terlelap kecapekan….saat terbangun tiba-tiba handphone ku berbunyi…ternyata dari si Usman yang kayaknya pengen begadang lagi…dan tentu saja aku hanya bilang sorry karena waktu buat masa lalu telah berakhir……

Pukul 18.20 WIB
Sampai Terminal Mediun ternyata bus ke Solo belum ada hingga iseng-iseng aku ikut-ikutan para kernet and supir andok pecel yang dhasar di tengah terminal….istilahnya sih ngancel jangcuk (mangan pecel ajang pincuk)…. sayangnya walau menyandang predikat sebagai pecel Mediun tapi gak seenak yang seharusnya hingga gak jadi kuhabiskan and milih nungguin bus yang kemudian datang….dan tambah menyesal saat bus itu transit selama 15 menit di terminal kecil dan disana saya melihat si sopir and kernetnya pesen sate gule and menyantapnya dengan nikmatnya….jadi pengen nih…..mo beli tapi udah kenyang…..terpakso…..

Pukul 20.15 WIB
Sampai diterminal Solo aku langsung nyari tempat pepsi and sekalian beli minuman dingin and segera saja naek bus jurusan Semarang….

Pukul 23.30 WIB
Nyampek rumah….sebenarnya pengen segera nuliskan segala pengalaman perjalananku selam tiga hari itu….tapi ternyata badan ini begitu capek hingga belum jam 12 malam aku sudah tertidur kelelahan……(sorry akibat terlalu lama, nulisnya jadi kurang ada jiwanya…. sudah agak lupa lupa inget sih…..)

1 Responses to 3 Hari Untuk Reuni atau Silaturahmi….?! Hari Ketiga…..

  1. aryyudha berkata:

    tidak akan rugi orang yang bersilaturahmi. dengan silaturahmi kan bisa panjang umur dan murah rezeki. salam kenal ya

Tinggalkan komentar