Kemenangan Para Pecinta Sepakbola (Death of Red Colour)

Mei 20, 2012

Tahun ini banyak klub kaya, atau tepatnya yang memiliki pemilik kaya, yang jadi juara. Banyak yang mengatakan bahwa itu adalah tanda-tanda matinya sepakbola klasik dunia, digantikan sepakbola industri nan penuh gebyar sekaligus komersial. Tak tanggung-tanggung bahkan Presiden UEFA, Michael Platini, membenci dan berusaha menghancurkan komersialisasi sepak bola yang berlebihan itu. Bermacam peraturan telah dikeluarkan, antara lain tentang pembatasan jumlah pemain asing non Eropa sampai kewajiban memiliki pemain muda lokal dalam skuad telah coba diberlakukan. Yang terbaru, Platini hendak menerapkan batas salary seperti yang dilakukan dalam basket NBA agar pertandingan berjalan lebih seimbang antara tim besar kaya raya dengan tim-tim medioker atau malah tim-tim kecil yang ada dalam suatu negara atau malah tim-tim di luar negara besar sepakbola : Inggris, Spanyol, Jerman, dan Italia.

 

Bagi saya sendiri apa yang dilakukan Platini sebenarnya tidak melulu murni penyelematan sepak bola dunia…tapi lebih pada penyelamatan sepak bola Eropa yang menjadi wewenangnya. Dengan kata lain prinsip yang hendak menyelamatkan hegemoni Bangsa Aria dalam sepak bola. Betapa tidak, kemunculan bintang-bintang besar di luar Eropa tahun ini demikian luar biasa dan pasti akan semakin membesar jumlahnya di tahun-tahun mendatang. Messi, Aguerro, Teves, Cavani, Falcao dan Sanches, adalah raja-raja kecil sepakbola Eropa saat ini yang berasal dari Amerika Selatan. Lalu dari Afrika nama-nama lawas semacam Didier Drogba, Eto’o, Yaya Toure, Essien telah memiliki penerus hebat semacam Valencia, Demba Ba, Papis Demba Cisse atau juga Obi Mikel. Sementara dari Asia, beberapa nama juga sudah menarik perhatian klub besar semisal Keisuke Honda, Shinji Kagawa, Ryo Myaichi, Park Chu Yong. Apa artinya ?! Jelas bakat-bakat muda sepak bola Eropa akan mati dan tersingkir di klub-klub kecil. Walau di lain benua, sepak bola akan semakin tumbuh berkembang akibat daya tarik fulus seperti diterima para seniornya di Eropa.

 

Yang perlu dicermati lagi adalah pertumbuhan finansial klub-klub besar akibat eksodus budget yang berasal dari taipan-taipan di luar Eropa seperti Manchester United yang dimiliki Orang Amerika, Manchester City dan QPR yang membesar akibat suntikan finansial taipan minyak Timur Tengah, yang semuanya dimulai dari investasi super gila yang dilakukan oleh Roman Abramovich terhadap klub kecil, Chelsie. Walau tidak selalu berarti prestasi, tetapi tahun ini kekuatan finansial semakin terlihat menguasai liga-liga besar Eropa. Walau demikian, saya sendiri lebih suka menyebutnya sebagai kekuatan pecinta sepak bola sejati. Bayangkan, alangkah gilanya sang investor yang rela kehilangan milyaran dolar hanya untuk mendanai sebuah klub kecil agar bisa menyaingi tradisi-tradisi klub besar langganan juara. Anda saya punya duit seperti mereka, sebagai penggila bola, pastilah saya akan berbuat serupa dengan membeli sebuah klub medioker di Inggris untuk bisa berprestasi. Sesuatu yang sudah dilakukan banyak pecinta bola di negeri ini walau masih sebatas via Virtual Football Manager saja… (daripada duit habis banyak tapi prestasi gak jelas seperti dilakukan investor Persib Bandung, Persija Jakarta atau Persisam Putra Samarinda, Pelita Jaya atau Mitra Kukar misalnya…)

Baca entri selengkapnya »


Jangankan Bahrain, Italia, Inggris dan Bahkan Argentina pun bisa kita Kalahkan

Maret 9, 2012

Kekalahan memalukan Timnas Indonesia dari Bahrain 10 – 0 benar-benar membikin geger seluruh pecinta sepakbola nasional. Dunia sepakbola Indonesia yang akhir-akhir ini begitu euphoria dan bahkan mulai terobsesi dengan prestasi, akibat penampilan hebat Timnas di Piala AFF serta penampilan Timnas U-23 di Sea Games, harus terhempas ke bumi karena kekalahan telak itu. Semua seolah tak percaya. Memang sih kekalahan sudah diprediksi banyak orang mengingat di klasemen kita memang sudah tak ada harapan. Belum lagi materi Timnas terbatas pemain yang berlaga di IPL saja alias mungkin saja hanya Tim kedua atau malah ketiga dari pemain terbaik kita…tapi 10 – 0 itu bukan kekalahan biasa… apalagi lawannya bukan tim langganan juara semisal Arab, Korea atau Jepang. Iki ming Bahrain Cak…!!

 

Banyak orang yang kemudian menyesalkan peristiwa itu dan menuduh pengurus PSSI  yang sekarang tak becus ngurusi bal-balan. Berbagai masalah memang seolah tak ada hentinya semenjak akhir era Nurdin Halid sampai ketua yang baru Johar Arifin Husein… Yang paling jelas adalah adanya dualisme kompetisi yakni IPL dukungannya PSSI dan ISL dukungannya sebagian besar Klub, yang akhirnya dianggap sebagai biang kerok buruknya prestasi karena PSSI menghukum seluruh klub ples pemain yang ikut ISL dengan melarang mereka bermain di Timnas… Suasana carut marut itu ujung-ujungnya membuat seluruh pecinta bola di Indonesia meminta agar pemerintah menyelamatkan kapal PSSI dan persepakbolaan nasional yang hampir karam. Sayangnya jika hal itu dilakukan maka akan melanggar statuta FIFA dan dampaknya Indonesia akan dilarang mengikuti even sepak bola di bawah kalender FIFA. Itulah yang disampaikan SBY dalam pidatonya Selasa sore (6/03/ 2012) menanggapi desakan masyarakat yang semakin menghebat pada pemerintah. Bahkan lebih lanjut pemerintah berniat untuk melepaskan tanggung jawab penanganan sepenuhnya pada PSSI. Melalui Menpora kita yang Nggantheng, pemerintah akan menghentikan bantuan dana bagi Timnas Indonesia selama materi Timnas bukanlah putra-putra terbaik bangsa. Sebuah pernyataan yang dimaklumi separoh pasrah oleh Bernard Limbong, pengurus PSSI urusan Timnas, mengingat prestasi PSSI yang ancur-ancuran tersebut. (Bahkan Tim U-21 pun hanya berhasil mengumpulkan 18 pemain saja untuk ikut dalam turnamen Hasanal Bolkiah sangking gak adanya stok pemain yang gak kena skors)

 

Saya sendiri merasa bahwa saat ini adalah episode sambungan dari dagelan Sepak Bola kita yang episode pertamanya ada pada era Nurdin Halid. Waktu itu semangat masyarakat sepak bola adalah melengserkan Nurdin Halid yang sudah dianggap sebagai Godfather-nya mafia sepak bola nasional. Bahkan sangking gemesnya, dimotori oleh Arifin Panigoro, beberapa klub mbalelo dan bahkan menyelenggaraan kompetisi tersendiri di luar PSSI melalui Liga Primer Indonesia. Akhirnya dagelan sepak bola itu terhenti sementara setelah FIFA turun tangan, melalui Agum Gumelar, untuk menyelenggarakan pemilihan ketua PSSI baru. Nurdin pun harus ikhlas lengser akibat tidak diperbolehkan mencalonkan diri lagi, walau demi keadilan FIFA juga melarang Arifin dan Goerge Tousuta, pentholan geng anti Nurdin, untuk mencalonkan diri sebagai ketua PSSI. Dalam perkembangannya, ternyata terpilihnya Johar Arifin Husein sebagai ketua PSSI bukanlah akhir dari krisis, dan bahkan menurut saya itu adalah awal dagelan baru. Soalnya belum setengah tahun bekerja, PSSI kembali digoyang ketidakpuasan dari anggotanya. Yang paling tragis adalah kompetisi sepak bola pun sekali lagi mengalami dualisme yakni adanya kompetisi tandingan ISL dengan menyaingi kompetisi resmi PSSI, IPL. Dan yang menariknya lagi, ada 20 klub terbaik yang ikut serta dalam ISL. Jauh lebih banyak daripada klub yang ikut dalam kompetisi resmi PSSI yang peserta hanya 12 klub.

Baca entri selengkapnya »


Garuda, Naturalisasi, Euphoria, Politik, Tiket, Jago Kandang, dan Juara…?!

Desember 27, 2010

Bulan Desember ini  setelah pada bulan-bulan sebelumnya sibuk diguyur bencana, Indonesia benar-benar dihibur penampilan ciamik Timnas-nya di Piala AFF 2010. Penampilan yang memikat, kompak, ples aksi menyerang nan merangsang bikin seantero negeri ini bergetar. Rasa nasionalisme pun muncul membuncah di dada setiap manusia Indonesia. Mungkin inilah kekuatan sebenarnya sepak bola…. Bisa menyihir jutaan penonton, tidak hanya yang hadir langsung di stadion tetapi juga yang nonton jarak jauh via televisi di acara-acara nonbar maupun di rumah masing-masing. Mangkanya walau prestasi Indonesia di bidang sepakbola masih memprihatinkan,  ber-miliar-miliar duit rela dikucurkan para pemkab maupun pemkot buat mendongkrak prestasi klub yang dimiliki daerah setempat sekaligus dipakai sebagai kendaraan politik banyak orang. Jadi untuk cabang olah raga lain jangan ngiri ya….

Dan setelah kabar-kabar kemenangan dari Senayan begitu membahana maka lalu muncullah harapan bagi Timnas Indonesia untuk menjadi juara di ajang AFF untuk yang pertama kalinya. Efeknya, Senayan seolah rubuh…tak kuat menampung animo penonton yang ingin menyaksikan penampilan Timnas secara langsung….Selanjutnya muncul berbagai pembicaraan-pembicaraan menarik yang intinya menyanjung-nyanjung Timnas secara berlebihan…Muncul pula masalah-masalah sepele yang dibesar-besarkan banyak orang tentang buruknya sistem penjualan tiket di Gelora Senayan. Gak tau ya…. manusia Indonesia itu kalo lagi sukses ribut…lagi sedih ribut…lagi nyantai ribut… lagi kena bencana pun ribut….seakan tiada hari tanpa ribut-ribut. Dan keributan itu pun dibungkam Malaysia di Bukit Jalil dengan kemenangan meyakinkannya 3-0 atas Indonesia. Sebuah kemenangan yang rasanya berat disamai lagi oleh Indonesia di Senayan tanggal 29 Desember mendatang….

Baca entri selengkapnya »


Juara Piala Dunia 2010… ?! Tentu Saja Spanyol….!!

Juli 13, 2010

Piala dunia telah berakhir….pesta bola itu selanjutnya harus menunggu 4 tahun lagi untuk melanjutkan pestanya yang kali ini pasti akan penuh tari-tarian eksotis karena lokasinya di Brazil pada 2014. Hasilnya kayaknya sudah sesuai ramalan banyak orang…terutama gurita Paul nan menghebohkan….!! (walau kemudian banyak yang menyangsikan kemampuan Paul sebagai peramal mengingat sifat hewani Paul yang lebih tertarik dengan warna-warna bendera yang cerah semisal bendera Jerman dan Spanyol.) Tidak ada yang menyangsikan Spanyol sebagai juara dunia, walau koleksi gol Spanyol sepanjang turnamen hanya 8 biji dengan 5 diantaranya dikoleksi oleh David Villa, mengingat Spanyol memiliki penguasaan bola terbaik serta tendangan terbanyak ke gawang lawan dibandingkan tim-tim lain. Artinya, tim-tim lain akan bersiap pasang badan terlebih dahulu setiap menghadapi Spanyol. Disamping itu, Spanyol juga melengkapi gelarnya dengan menempatkan Iker Cassilas sebagai penjaga gawang terbaik mengingat 16 penyelamatan hebatnya selama turnamen, termasuk menggagalkan pinalti pemain Paraguay serta penyelamatan supernya saat one on one dengan Arjen Robben di final.

Terpilih sebagai pemain terbaik atau Golden Ball adalah Diego Forlan (ah senangnya setelah pemain ini mendapat pengakuan dunia atas kualitasnya) yang berkat 5 golnya mengantarkan Uruguay berhasil menembus semifinal (Oke Diego you are the real Hero for your country). Sementara Thomas Mueller yang disebut-sebut sebagai The New Michael Ballack memborong gelar Golden Shoe berkat assistnya yang lebih banyak dari para pesaingnya sekaligus mentahbiskan dirinya sebagai pemain muda terbaik.

Evaluasi Piala Dunia kali ini terutama akan saya fokuskan pada kekalahan jagoan-jagoan selama turnamen yang ternyata tidak terjadi secara dramatis alias kalah akibat tos-tosan adu pinalti akan tetapi lebih karena penggunaan taktik yang lebih tepat dari lawan. Disamping itu, banyak tim selama turnamen mengadopsi gaya Yunani saat memenangkan Piala Eropa tahun 2004, yakni dengan menyisakan 1 penyerang tunggal dengan dukungan gelandang-gelandang yang kadang mampu mencetak goal dari second line…walau tentu saja dengan modifikasi, pengembangan, dan penyempurnaan di sana sini. Baca entri selengkapnya »


Waktunya Inggris Juara….?!

Juni 10, 2010

Menurut para facebooker, Piala Dunia kali ini akan terasa kurang greget. Hal itu disebabkan banyaknya bintang-bintang dunia yang absen baik karena cedera maupun karena sentimen sang pelatih. Sebagai misal, di Inggris sedih karena sang palang pintu Rio Ferdinand harus absen akibat cedera saat latihan. Sementara Arjen Robben pun terpaksa harus melupakan mimpinya akibat permainannya yang sembrono hingga mengakibatan cedera saat pertandingan persahabatan. Jerman pun harus berangkat ke Afrika Selatan tanpa sang kapten Micael Ballack.Di Brazil cederanya Julio Cesar seakan melengkapi kesedihan para fans Brazil akibat pelatih Dunga tidak menyertakan Ronaldinho dan Alexander Pato dalam skuadnya. Disaat Fans Perancis masih bingung dengan tak diikutkannya Karim Benzema dan Phillipe Mexes, Fans Argentina pun bersedih karena Javier Zanetti dan Cambiaso dicoret dari skuad. Sedangkan Italia pun masih belum hilang rasa sedihnya akibat Fransesco Totti absen dari Piala Dunia. Kalo di Indonesia…?! Semua rakyat Indonesia ikut bersedih karena Bambang Pamungkas sak kancane malah gak bisa berangkat ke Piala Dunia….sedih….sedih…..

Menurut banyak orang termasuk saya, Piala Dunia kali ini hanyalah ajang perebutan 4 tim besar dunia yang dinilai berprestasi stabil di akhir-akhir tahun ini, yakni Brazil, Spanyol, Inggris, dan juga Argentina. Artinya, hampir tidak terjadi kejutan di turnamen ini mengingat hampir tidak ada seorang pemain pun yang saat ini luput dari pemantauan para pemandu bakat…sehingga kemunculan pemain baru yang bersinar terang pun kayaknya mustahil deh… Disamping itu, Piala Dunia kali ini juga dianggap Piala Dunia yang paling ditinggal oleh banyak pesebakbola terkenal karena mengalami cedera. Belum lagi Tim-Tim seperti Turki, Rusia, Swedia, Rumania, Arab Saudi, dan Mesir, yang dianggap mampu memeriahkan suasana Piala Dunia juga tidak hadir di Afrika Selatan 2010. Jadi harus nonton apa kita di Afsel 2010…?! Ya…masih banyak lah pertandingan-pertandingan seru nan menegangkan yang bisa kita saksikan. Walaupun secara teknik dan keindahan sepakbola, Piala Dunia masih kalah kualitas dari kejuaraan sepakbola antar klub dimana pemain-pemainnya terlihat lebih kompak….magma Piala Dunia akan membuat seluruh tim yang memperebutkannya akan mengeluarkan energi lebih, juga semangat lebih untuk memenangkannya….dan semangat nasionalisme itulah yang akan membuat Piala Dunia menjadi kejuaraan yang paling dinantikan oleh sebagian besar penduduk dunia…..

Baca entri selengkapnya »


Kemenangan Senyum Moratti

Mei 24, 2010

Menyaksikan final Liga Champion tahun ini ibarat menyaksikan pertarungan Ular beludak melawan Harimau lapar. Sang harimau begitu laparnya hingga dengan yakin mengamuk seolah-olah hendak mencabik-cabik sang ular. Tapi apa mau dikata, sang ular beludak demikian licik ples gesit hingga bisa menyembunyikan diri rapat-rapat dibalik dinding batu sambil sesekali menyambar-nyambar melepaskan patukan maut nan berbisa. Dan demikianlah, sang harimau akhirnya kelelahan hingga terpaksa harus merelakan tubuhnya terluka akibat dua cabikan cepat sang ular beludak bernama Diego Milito. Dan itulah yang akhirnya terjadi. Bayern yang memiliki ball possion yang demikian tinggi (67 %) harus merelakan tahta Liga Champion ini pada rival, Intermilan. Kemenangan Intermilan itu sekaligus merupakan kemenangan sepakbola pragmatis karena ditangan Intermilan pula lah para pemilik sepakbola indah, Chelsea dan Barcelona tumbang. Dan hal itu tak lepas dari buah sang ‘special one’ Jose Mourinho….sang pelatih jenius dalam taktik yang lebih mengedepankan hasil daripada proses permainan indah….(Dan itulah alasan Abramovic memecat Mourinho dari Chelsea…)

Bagi saya sendiri, kemenangan Inter merupakan kemenangan kesabaran dan kekeraskepalaan seorang Massimo Morrati yang begitu mencintai sepakbola dan klub yang dimilikinya, Intermilan. Bayangkan sejak memiliki Intermilan mulai tahun 1995 beragam bintang telah didatangkan untuk dapat menjadikan Intermilan sebagai tim besar di Eropa…mulai dari super bintang : Cristian Vieri, Ronaldo, Baggio, Bergkamp, Figo serta bintang-bintang besar lain : Roberto Carlos, Robbie Keane, Zamorano, Alvaro Recoba, Adriano dan juga pelatih-pelatih tenar: Luigi Simoni, Hektor Cuper, Marcello Lippi…dan baru setelah menanti selama 10 tahun gelar scudetto Italia pun baru mampir ditangannya. Maka tak heran Mourinho pun secara terang-terangan hendak menghadiahkan gelar Liga Campion bagi sang Presiden yang diyakininya lebih gila bola dari Taipan Rusia Roman Abramovic…
“ Presiden Morrati merupakan orang yang spesial. Saya berterima kasih padanya karena telah menunjuk saya dua tahun silam. Saya berharap bisa menyaksikannya tersenyum dengan piala Liga Champion di tangannya….”

Dan itulah yang pertama kali dilakukan saat berasil mewujudkan impian sang presiden yakni berfoto bersama sang presiden dengan piala Liga Champion ditengahnya….

Baca entri selengkapnya »


Para Pekerja Keras dalam Liga Super 2010 (Tim Nasional Bayangan Pasca Kekalahan Timnas Indonesia dari Oman)

Januari 25, 2010

Ada banyak cerita tertinggal pasca kekalahan timnas Indonesia saat pra piala Asia di Senayan 6 Januari kemaren. Kekalahan sih sudah menjadi masalah biasa bagi PSSI yang notabene masih merasa sebagai kesebelasan underdog di Asia (lihat, PD saja tidak ada apalagi pengen menang….susah….!!). Yang bikin jengkel para penonton adalah penampilan buruk hingga kesebelasan Indonesia seperti diwakili oleh kesebelasan amatir saja. Bisa dikatakan kekalahan itu hampir tanpa perlawanan berarti. Kesebelasan Indonesia bener-bener tertekan sepanjang pertandingan. Bukan saja teknik kalah, semangat tempur pun hampir tidak ada di setiap lini permainan. Hingga sangking jengkelnya, salah seorang penggemar sepak bola Indonesia (Hendri Mulyadi) sampai memerlukan masuk lapangan buat menjadi the real pemain ke-12 guna membantu tim Indonesia dalam memasukkan bola ke gawang lawan. Salah seorang pengurus PSSI kemudian secara emosional menyatakan bahwa para pemain timnas yang sekarang dianggap sudah habis hingga pada pertandingan pra piala asia terakhir, yang sudah tidak menentukan akibat timnas sudah tersingkir, Indonesia akan mewakilkannya pada Tim U-23 yang sebenarnya juga ancur-ancuran saat berlaga di Asian Games Vietnam kemaren yang bahkan kalah sama kesebelasan Laos. Bener-bener menyedihkan…!!

Sekali lagi dilema klasik for club or country, dituding sebagai penyebab lemotnya penampilan pemain timnas. Di satu sisi, pemain dituding terlalu mata duitan hingga sering malas-malasan saat membela timnas guna menghindari cedera. Tetapi di sisi lain, pemain menuding PSSI juga kurang bertanggung jawab jika pemain cedera saat membela timnas, utamanya dalam hal kesejahteraan pemain saat sedang cedera. Padahal para pemain itu sudah terjun total sebagai pemain sepakbola profesional yang hanya menggantungkan hidupnya pada bayaran sebagai pemain sepakbola.

Saya sendiri sebenarnya juga cukup heran dengan penampilan para pemain yang begitu drop jika dibandingkan penampilannya saat bermain di klub. Setiap Rabu, Sabtu, dan Minggu sore, kita selalu disuguhi tayangan sepakbola Liga Super yang begitu menarik, dramatis, penuh aroma ngotot hingga cukup mengherankan melihat penampilan saripati Liga Super yang letoy saat membela timnas. Walaupun demikian, saya sendiri tidak setuju jika tim U-23 yang diberangkatkan ke Australia. Mungkinakan lebih menarik jika PSSI bersedia melakukan seleksi ulang atas penampilan para pemain di Liga Super yakni dengan memilih pemain-pemain yang selalu ngotot saat bertanding walau pemain tersebut bukan merupakan langganan timnas. Mungkin secara teknis pemain itu tak sebagus pemain langganan timnas, tetapi kelemahan teknis itu pasti akan tertutupi oleh semangat membara sampai berdarah-darah yang ditunjukkan para pemain saat di lapangan.

Baca entri selengkapnya »


Sport Paling Menjanjikan di 2010

Januari 6, 2010

Hiburan yang paling ditunggu dan sehat (soalnya hiburan yang lain adalah dagelan politik yang semakin tidak sehat atau dagelan artis-artis infotainmen yang semakin gak mendidik meski maunya menang sendiri) tentu saja adalah event olah raga…utamanya aksi para atlet-atletnya yang bener-bener bikin jiwa raga fresh. Event terakbar tentu saja gelaran World Cup 2010 Afrika Selatan yang dijamin akan bikin bulan Juni-Juli akan penuh pernik-pernik berbentuk bulet-bulet. Walau bulan Juni-Juli masih lama, Anda tak perlu takut mati bosen menungguinya karena sederet atletainment akan siap menghiasi Anda dengan hiburan berkelas. Siapa saja mereka…?!

1. Manny Paquaio
Seperti dikatakannya, sang pahlawan adu jotos dari Filipina ini, tidak sekedar bertinju tetapi juga menghibur para penggemar yang sudah membayar mahal penampilannya diatas ring. Setelah kita menyaksikan penampilan apiknya dalam ‘merujak’ Miguel Cotto maka di 2010 Paquaio sudah menjanjikan duel menarik di awal tahun tanpa peduli siapa lawannya…. dan tentu saja sangat dinantikan bagaimana si Paquaio menjotos si ‘undisputed’ Roger Myweather Junior di tahun ini….

Baca entri selengkapnya »


Beberapa PR Dunia Pertenisan (Olah Raga) Nasional

Desember 8, 2009

Sore itu rasanya capek banget saat mau pulang ke Semarang setelah kerja seharian di Kota Blora….yang meski cukup menyenangkan karena emang lama banget gak kesana hingga menimbulkan sensasi tersendiri…..tapi kenyataan bahwa Kota yang berjarak 3,5 jam dari Semarang itu berudara cukup panas hingga suhu ruangan ber-AC pun masih terasa panas….bahkan sempet membuat tanganku gatel-gatel akibat udara panas yang menimbulkan keringat kotor pada tubuhku. Sempet berdo’a agar penumpang di travel yang hendak mengantarku ke Semarang cukup longgar (atau malah kosong seperti saat perjalanan keberangatanku ke Blora hari kemarennya) hingga masih banyak ruang yang bisa membuatku ‘mati suri’ selama perjalananku ke Semarang…..tapi apa hendak dikata, travel itu kemudian menyambangi sebuah jalan kecil and menaikkan seorang anak muda untuk duduk disampingku….walau masih lumayan longgar lah soalnya tempat duduk bertiga hanya kita tempati berdua….

Iseng-iseng kusapa and kutanya si pembalap (pemuda berbadan gelap) yang kelihatannya mahasiswa itu….
“Ke Semarang hendak kuliah Dek….”
”Ah…enggak koq Pak…..Saya mau pulang ke Semarang….habis melatih tenis di Blora….”
Melatih Tenis….?! Jauh-jauh dari Semarang ke Blora hanya untuk melatih tenis….?! Emang di Blora tidak ada pelatih tenis apa….?! Dari sini aku mulai tertarik dengan profesinya hingga kukorek-korek pekerjaannya itu…dan ternyata dia mengaku merupakan mantan petenis nasional yang bahkan saat ini masih menduduki ranking 48….sebuah kenyataan yang membuat segala rasa capekku kemudian menghilang dihantam berbagai rasa penasaran…utamanya terkait dengan prestasi pertenisan nasional yang kayaknya gak maju-maju…walau sebenarnya tenis merupakan suatu cabang olah raga yang banyak peminatnya….terbukti banyaknya klub tenis and lapangan tenis…walau saya sendiri melihatnya sebagai cabang olah raga yang seringkali dipakai sebagai ajang rekreasi and lobying daripada unsur prestasinya….Mainnya sih seru, tapi kayaknya dari segi speed and power yang sering ditunjukkan para petenis dunia luar negeri….permainan pemain kita gak lebih daripada ming ’kluthak-kluthik’ atau ’ketopal-ketapil’ gak jelas hingga prestasi pertenisan nasional dari dulu ya begita begitu saja atau kalau tidak bisa dikatakan malah mengalami kemunduran dari segi prestasi…. Baca entri selengkapnya »


Para Korban Kapitalisme Sepak Bola

Agustus 31, 2009

Banyak pemain sepakbola jaman dahulu ngiri dengan pemain jaman sekarang terutama dari segi materi. Apalagi jika melihat transfer gila-gilaan yang dilakukan oleh klub-klub profesional jaman sekarang yang bisa dikatakan tidak masuk akal. Bagaimana tidak, musim panas ini rekor demi rekor terus tercipta,mulai Kaka yang 68 juta pound, lalu Ibrahimovic yang 84 juta pound, sampai kemudian rekor segala rekor yang diciptakan CR9 sebesar 94 juta pound. Hal itu belum termasuk angka-angka transfer besar yang lebih kecil tapi begitu banyak terjadi pada pemain-pemain macam Karim Benzema, Samuel Eto’o, Carlos Teves, Emanuel Adebayor….yang bener-bener bikin ngiri pemain-pemain legendaris macam Maradona, Pele, Johan Cruyf , Zico, Kempes, atau juga sang presiden UEFA yang notabene juga mantan pemain hebat Michael Platini…yang tak henti-henti mengecam tindakan klub-klub kaya dalam melakukan kontrak pemain secara besar-besaran….kadang terlalu tinggi apabila dibandingkan kemampuan olah bola jaman sekarang. Tapi begitulah industri sepakbola jaman sekarang nan gemerlap serta bernuansa kapitalisme…..

Sepakbola jaman sekarang memang beda….semuanya berujung duit dan duit melulu hingga bikin para pemainnya kaya raya. Hanya saja satu hal yang harus dihadapi pesepakbola jaman sekarang sebagai konsekuensi besarnya duit yang mereka terima yakni tekanan yang begitu besar bagi pemain. Tekanan bukan saja seberapa hebat olah bola yang pemain lakukan di atas lapangan, tetapi lebih pada kontribusi mereka terhadap kemenangan tim yang dibelanya. Bahkan si pemain bisa saja bermain jelek, tapi asal timnya menang maka pemain tersebut akan dipuja-puja….dan sebaliknya, seberapa hebatnya dia bermain tapi kalu timnya kalah maka segudang caci maki akan dia terima….bahkan sampai berujung pada pemecatan atau penjualan pemain di musim berikutnya….Tercatat banyak pesepakbola bertalenta yang terpaksa harus kehilangan tempat dan tak bisa menunjukkan performa terbaiknya akibat kekalahan timnya, tidak sesuai skenario permainan, tidak sesuai selera pelatih, selera penonton…dan sebagainya dan sebagainya….Kondisi ini tentu saja membuat derajat stress pemain menjadi meninggi hingga banyak pemain yang merasa tidak bisa menikmati sepakbola sebagai bagian dari kesenangan hidup…karena sekarang mereka merasa tidak ada bedanya lagi dengan pekerja-pekerja lain, yang tunduk pada sistem….yang kadang membuat mereka merasa menjadi robot-robot sepakbola.

Pada musim 2009/2010 ini, kondisi ini semakin parah menimpa para pemain tersebut. banyak pemain yang terpaksa harus hengkang dari klub lamanya karena alasan-alasan yang kadang tidak masuk akal…hingga kadang sebagai penonton kitanya jadi terheran-heran…mengapa pemain sebagus itu harus dijual….kenapa tidak dipertahankan….Dan pemain-pemain yang harus mau tak mau tersingkir  dari tim saya anggap sebagai korban kapitalisme sepakbola nan kejam. Berikut beberapa nama yang tercatat harus pergi dari tim yang dicintainya…. Baca entri selengkapnya »


Kadang Lahir Jenius Tidaklah Cukup…..

Juni 1, 2009

“Apapun Kemampuan yang Anda Miliki, Upaya merupakan sesuatu yang menyalakan kemampuan Anda dan mengubahnya menjadi pencapaian…” (Carol S. Dweck)

Kadang-Kadang memang ada orang yang diberi anugrah, lahir sebagai seorang yang jenius, pintar, berbakat, cerdas dsb…dsb….Dan saya kira dalam hal ini kita bisa menyamakannya dengan orang yang lahir sudah kaya…minimal karena orang tuanya begitu kaya hingga tanpa bekerja keras seumur hidup pun dirinya tidak pernah mengalami yang namanya kelaparan……Tentu saja dengan anugrah yang demikian besar itu, para jenius atau para keturunan hartawan itu akan dengan mudah mencapai apa yang diinginkannya….Lalu mengapa saya tuliskan judul diatas…?! Tidaklah bukan bahwa kadang mereka yang mendapat anugrah itu…..bertindak yang tidak perlu hingga menghancurkan apa yang diidam-idamkan semua orang di dunia tersebut…..

Ambil contoh kisah 1001 malam ala Mike Tyson. Dimana dalam usianya yang sangat muda Tyson pernah menjadi seorang jutawan yang pernah menjadi olahragawan terkaya dunia…Lalu lihat apa yang terjadi saat ini….?! Tyson diusianya yang belum begitu tua telah jatuh miskin dan dinyatakan bankrut tanpa bisa membayar seluruh hutang-hutangnya….. Lihat juga kegagalan orang jenius seperti Ronaldinho yang kepiawaiannya bermain bola dianggap hampir menyamai kejeniusan Maradona….. yang saat ini kariernya hampir hancur karena kehidupannya pribadinya yang salah (sesuatu yang bahkan sampai saat ini belum banyak dipercaya oleh para pemilik klub sepak bola dunia…) atau juga seorang Adriano…striker yang pernah dijuluki sebagai the Emperor atau sang kaisar karena ketajamannya di kotak pinalti yang sempat menyatakan mundur di usia emasnya saat ini…

Di dunia nyata, bahkan di negeri ini, kita mengenal kehancuran seorang tokoh keluarga Cendana, Tommy Soeharto yang hidupnya hampir hancur karena masuk Nusakambangan…..belum lagi beberapa tokoh Bupati dan Walikota (yang saat ini meringkuk di penjara) atau juga Jaksa Agung (Urip), Anggota Dewan (Yahya Yaini, juga Suami Penyanyi Cristina), beberapa Da’i kondang (Zainudin MZ atau juga AA Gym), Artis, Selebriti…..harus meninggalkan kehidupan mewahnya…juga hanya gara-gara perilakunya yang buruk….atau dalam skala lebih kecil bisa Anda lihat pada kegagalan hidup orang-orang disekeliling Anda walau dulunya dia dikenal sebagai orang pintar atau orang kaya….Lalu mengapa mereka semua mengalami kemunduran kualitas hidup…..?! Percayalah bahwa kebanyakan karena mereka lupa caranya bekerja keras buat mempertahankan anugrahnya tersebut….bahkan beberapa kemudian menempuh cara-cara pintas buat mempertahankan nama besarnya….yang tentu saja di jangka panjang, hal itu secara perlahan akan menghancurkan dirinya….. Baca entri selengkapnya »


3 Tabrakan Hebat di Jagad Sepak Bola

Februari 13, 2009

Minggu ini, para pecinta sepakbola dimanjakan dengan 3 pertandingan akbar sepakbola…yakni Itali vs Brazil, Perancis vs Argentina dan Spanyol vs Inggris. Walau hanya bertajuk pertandingan uji coba, kualitas keenam tim yang saling bertarung tetap saja dianggap yang terkuat saat ini hingga pasti mengundang perhatian seluruh publik dunia…bahkan sangking besarnya, saya sampai menganggap pertandingan itu sebagai ibarat tabrakan 6 kapal besar di samudra… yang mungkin akan menimbulkan gelombang besar di jagad persepakbolaam dunia….

Bagi banyak orang, sebuah tim sepakbola dianggap sebagai tim besar jika pernah memenangi Piala Dunia…..dari definisi itu, Brasil dianggap sebagai tim terbesar dengan simpanan trophy piala dunia terbanyak dibandingkan negara-negara lain. Disamping itu, Brasil juga dianggap menyimpan talenta-talenta hebat pesepak bola yang saat ini diwakili oleh Kaka. Robinho, Ronaldinho, Maicon, Julio Cesar….Itali tentu saja dianggap sebagai yang terbesar kedua mengingat merekalah pemilik trophi piala dunia terbanyak setelah Brazil….termasuk dari piala dunia terakhir yang di juarainya… Prancis dengan 1 trophy-nya juga dianggap tim besar berkat aura Zidane yang belum hilang…sementara Argentina besar karena aura sang pelatihnya Diego Maradona yang diharapkan menurun pada salah satu talenta hebat : Messi, Aguero atau Teves. Bagaimana dengan Inggris….?! Sebagai penemu sepak bola sekaligus pemilik Liga Terhebat di dunia, tentu saja Inggris selalu dianggap sebagai tim besar….Sedangkan Spanyol saat ini ‘nyaris’ dianggap sebagai Tim Besar berkat predikat juara Eropanya serta dudk sebagai tim nomor 1 dalam peringkat FIFA saat ini….. Baca entri selengkapnya »


Serangan Balasan Bangsa Kulit Putih

November 11, 2008

Sedari dulu bangsa (t) kulit putih (terkenal sebagai Bangsa Arya) selalu merasa sebagai bangsa tertinggi di muka bumi, apabila dibandingkan dengan bangsa kulit berwarna maupun kulit hitam. Puncak dari kesombongan bangsa kulit putih adalah saat pembantaian bangsa kulit berwarna, Yahudi dan kulit hitam yang dilakukan oleh Bangsa Jerman dan Italia saat perang dunia kedua. Walau kemudian kastanisasi bangsa-bangsa dunia itu kemudian coba dihapuskan dengan dikumandangkannya Magna Charta oleh Winstoon Churchill (?) dan Freedom of Human Right oleh Rosevelt, akan tetapi sikap memandang rendah bangsa-bangsa lain selain kulit putih masih berkembang secara halus dan secara tak sengaja masih sering terceplos dalam peristiwa-peristiwa rasialis di dunia oleh raga….atau anggapan umum bahwa para anggota selain kulit putih itu hanya cocok berkegiatan di ranah recehan atau yang kasar-kasar saja…..

Minggu-minggu terakhir ini, hegemoni kulit putih di dunia sedikit terusik. Yang pertama adalah kemenangan Luis Hamilton sebagai juara dunia balap mobil F1….cabang olah raga yang identik dengan dominasi kulit putih. Hamilton merebut sejarah dengan menjadi orang kulit hitam pertama yang berhasil menjuarai F1….itupun setelah melewati lubang jarum serta keroyokan para seteru kulit putihnya….yang rame-rame bertekad menggagalkan ambisi si hitam itu, seperti juga tahun lalu yang berhasil….Sebuah kemenangan yang sensasional….!! Tapi ada yang lebih sensasional lagi…yakni saat hari rabu Amerika si negara terhebat di dunia mengumumkan Presiden Kulit Hitam pertamanya….Barrack Husein Obama…..!! Sekali lagi keberhasilan si hitam ini (serta kebahagiaan seluruh umat berkulit berwarna di dunia…) juga atas jagoan kulit putih John Mc. Cain secara telak….Hebat….!! Lengkaplah sudah bahwa si hitam saat ini seakan-akan telah memukul KO si putih dari dua aspek sekaligus…yakni dari segi keelitan dunia olah raga…sekaligus dari segi keelitan di dunia politik….yang sama-sama membutuhkan kecerdasan daripada sekedar ketrampilan atau kekuatan fisik…seperti biasa yang menjadi andalan orang kulit hitam…..Lalu apakah si putih diam saja….?! Baca entri selengkapnya »


Energi Untuk Menang Ala Signor Capello

September 14, 2008

Inggris menang 4 – 1 pada kualifikasi Piala Dunia Afsel 2010….dari hasil yang skornya besar saja sudah mengejutkan (soalnya jarang-jarang…) dan yang lebih mengejutkan adalah jika kita menengok lawannya adalah Tim Kroasia….ples di kandang Kroasia lagi….!! Salah satu tim yang bersinar terang pada Piala Eropa 2008 kemaren…sekaligus tim yang berhasil menyingkirkan Inggris dari Piala Eropa via kemenangan dramatisnya di Stadion Wembley London dengan skor 3 – 2. Sebuah pembalasan yang setimpal sekaligus luar biasa bagi Tim Inggris….Siapa pahlawan dari pertandingan itu….?! Banyak orang menyebutkan nama Theo Walcot, sang rising star from Arsenal yang berhasil membuat hatrick pertama bagi negaranya…. OK saya setuju juga, hanya saja dalam hal ini saya lebih suka menyebut sang trainer Fabio Capello sebagai pahlawan sejati…..karena kalau kita lihat gak ada yang begitu berbeda dari Tim Inggris….kecuali adanya spirit yang begitu kuat dari Inggris….ya…. Capello berhasil meniupkan energi untuk menang bagi Tim Inggris…sesuatu yang tidak terlihat pada Inggris versi Erickson atau Mc. Laren……

Siapa Fabio Capello….?! Kalau di lihat prestasinya sebagai pemain, gak ada yang istimewa dari sosok pelatih ini….Yang jelas karirnya dimulai saat Capello magang sebagai asisten dari Arigo Sacchi di AC Milan yang waktu itu menyandang status sebagai the dream team via trio Belandanya hingga berhasil menguasai Liga Champion 2 tahun berturut-turut kalau gak salah tahun 1989 dan 1990….Saat Sacchi naek pangkat menjadi pelatih Kepala Tim Italia maka Cappello lah yang bertugas meneruskan dominasi Milan di Eropa…Penunjukan yang awalnya banyak dipertanyakan para fans Milan mengingat waktu itu trio Belanda (Gullit, Rijkard, Basten) mulai kurang kompak dan bahkan pecah berantakan….Tapi disinilah magic Capello mulai tampak saat Milan berhasil mendominasi Liga Italia di era 90-an serta sekali lagi menjuarai Liga Champion Eropa…. Prestasi yang membuat nama Capello menjadi harum sekaligus menjadi trend munculnya pelatih-pelatih ‘bukan’ dari pemain hebat seperti layaknya Mourinho saat ini….Ya….bagi saya Capello adalah embrio dari Mourinho yang bergaji mahal itu…. Atau lebih tepatnya Capello adalah Mourinho yang lebih berpengalaman…..

Baca entri selengkapnya »


Momen-Momen Olimpiade Beijing 2008

Agustus 25, 2008

Olimpiade Beijing 2008 telah berakhir….dan seperti layaknya pesta-pesta olahraga maka pesta olah raga terbesar sejagad itu juga menghadirkan momen-momen istimewa yang selalu menghadirkan sensasi spesial untuk dikenang. Seperti kita tahu, tuan rumah China berhasil menjadi juara umum pada pesta olah raga empat tahunan itu…sebuah hasil yang pantas mengingat China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia…. Bagaimana dengan Indonesia…..?! Sekali lagi kita harus puas dengan torehan 1 medali emas, 1 perak dan 3 perunggu yang sebagian besar disumbangkan oleh cabang favorit bulutangkis serta 2 perunggu dari angkat besi…Artinya, pembinaan olah raga nasional dalam lingkup persaingan dunia mengalami stagnasi….tapi masih lebih baik dibandingkan prestasi kita di tingkat Asean yang malah mengalami kemunduran….dari yang biasanya juara umum, kini hanya bisa sebagai negara kelima saja….

Walau demikian keberhasilan China menunjukkan bahwa sebenarnya size tidaklah selalu identik dengan superior di cabang olah raga….Dengan ukuran yang kalah besar, ternyata masih ada celah buat mengalahkan bangsa-bangsa eropa dan amerika di pentas olah raga dunia….antara lain melalui kegesitan, kelincahan, ketrampilan, kecermatan seperti laiknya olah raga-olah raga terukur misalnya melalui bulutangkis, ping pong, lari marathon, panahan, menembak, karate, yudo….bahkan kekuatan seperti di cabang angkat besi, tinju…. dan yang lebih penting dari itu adalah semangat serta mental bertanding layaknya seorang juara….sesuatu yang hanya dimiliki oleh segelintir atlet Indonesia….Yang jelas ada hal-hal psikologis yang harusnya ditanamkan pada setiap atlet antara lain adalah agar mereka lebih pede serta perasaan Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia…..prinsip bahwa jika kita berusaha segalanya mungkin terjadi harusnya menjadi pegangan bagi setiap atlet olah raga nasional….
Baca entri selengkapnya »