Review Summer Movie 2010 : Begitu Aja Deeh…

Juli 27, 2010

Tak tahu kenapa, ternyata hampir semua film-film musim panas (ini tidak termasuk filmnya Ariel lo….) sudah saya tonton….dan ajaibnya hampir semuanya di bioskop…!! Bahkan adek kecil saya sampek heran dengan perubahan perilaku saya yang mendadak suka melelah-lelahkan diri serta berpanas-panas ria ke bioskop…sebuah perilaku yang lama saya tinggalkan…walau perilaku baru saya nonton dirumah via dvd bajakan juga lebih sering lagi.

Satu hal yang harus Anda lupakan saat menonton summer movie adalah cerita yang berkualitas….!! Yang ada pastilah hanya gambar-gambar indah, pertarungan-pertarungan seru, ledakan-ledakan dahsyat serta serangkaian adegan nan penuh spesial effect memikat khas film-film Hollywood. Jadi sekali lagi lupakan plot, duduk yang rileks dan nikmati saja sajian di layar kaca….

Lalu bagaimana kita mengukur kualitas hiburan saat menonton summer movie…?! Kalau menurut saya sih film bagus tidak bisa menipu. Maksudnya, film bagus tetaplah film bagus. Walau andalannya ming dar der dor….tapi ceritanya juga gak norak-norak amat serta efeknya gak basi alias sudah sering kita tonton di film-film lain. Cirinya, jika film itu kelihatan bagus saat kita tonton di dvd maka pastilah film itu sangat bagus saat kita tonton di bioskop. Kalau di bioskop sih semua film akan keliatan bagus karena sensasi nonton pilm di bioskop memang beda…belum lagi dukungan sound yang menggelegar serta kualitas gambar layar bioskop yang memang prima. Walaupun demikian, saya yakin Anda juga akan berpendapat sama dengan saya dalam mensikapi summer movie 2010, yakni : KECEWA….!! Kayaknya Hollywood sudah mulai kehilangan ide dalam menciptakan box office movie deh….. Baca entri selengkapnya »


Pindahan = Change = Hijrah

Juli 17, 2010

Pernah membaca bukunya Rhenald Kasali yang berjudul Change…?! Dalam buku itu dijelaskan bagaimana seorang manusia akan sulit untuk diajak berubah walau perubahan itu kearah yang lebih baik. Mengapa demikian…?! Karena e…karena dengan berubah manusia harus meninggalkan zona kemapanan (comfort zone), yakni sebuah zona dimana manusia itu sudah merasa hidupnya baik, enak, nyaman dan seolah-olah tanpa kurang suatu apa hingga untuk menempuh hidup baru dia akan merasa ragu-ragu, merasa kurang percaya diri, atau bahkan takut. Dan memang demikianlah yang terjadi karena setelah berubah manusia pasti akan mengalami discomfort zone dimana manusia harus menyesuaikan diri lagi, tidak enak, bahkan manusia kedapatan harus susah payah dalam memasuki kehiduapan yang baru itu.

Baru-baru ini saya harus pindah rumah mengingat kontrakan saya selama ini sudah habis. Untungnya, pindahan kali ini akan lebih lama lagi terjadinya mengingat rumah baru yang saya tempati itu merupakan rumah saya sendiri. Seperti laiknya yang dijelaskan dalam Change maka saya sendiri juga mengalami masa keengganan untuk berubah yang cukup lama. Pertama, rumah saya itu sebenarnya sudah saya miliki mulai pertengahan 2008. Waktu mulai ingin saya tempati tiba-tiba saja istri merengek-rengek minta rumah tipe 45 itu direnovasi….minimal bagian belakangnya di tutupatau kalau perlu didak (ditingkat) untuk menjemur baju. Walau dengan sedikit maksa, permintaan istri saya turuti. Apalagi waktu itu kontrakan saya juga masih cukup lama habisnya.

Kedua, saat kontrakan saya sudah habis pada Maret 2010…tiba-tiba saja saya merasa belum siap untuk pindah hingga ada saja alasan untuk tidak meninggalkan kontrakan saya itu. Mulai dari rumah yang belum selesai direnovasi lah hingga belum layak ditempati, mau ngelanjutin renovasi juga duitnya masih mepet, sang pemilik kontrakan yang tiba-tiba saja begitu baik dan memperbolehkan saya memperpanjang kontrakan…. Dan demikianlah akhirnya saya perpanjang kontrakan itu sampai 3 bulan (walo sebenarnya kalo bisa sih setahun lagi tapi berhubung bulan Juli mo ditempati ya terpaksa hanya 3 bulan saja…).

Bagaimana dengan Anda….?! Apakah Anda juga mengalami seperti yang saya alami saat pindahan….?! Atau mungkin Anda saat ini sedang ragu-ragu untuk pindah ke tempat yang baru….?! Wajar lah mengingat di tempat yang baru Anda akan mengalami hal-hal yang ’asing’ bagi comfort zone Anda hingga bisa dikatakan tidak enak…tapi demi sesuatu yang baru dan lebih baik…saya sarankan untuk cepat-cepat saja untuk pindah…Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja koq….bahkan bisa lebih baik asal hal itu sudah Anda rencanakan dengan matang….(yang terakhir ini termasuk kalimat yang berupaya mempertahankan Anda pada comfort zone…..he…he…he…). Baca entri selengkapnya »


Juara Piala Dunia 2010… ?! Tentu Saja Spanyol….!!

Juli 13, 2010

Piala dunia telah berakhir….pesta bola itu selanjutnya harus menunggu 4 tahun lagi untuk melanjutkan pestanya yang kali ini pasti akan penuh tari-tarian eksotis karena lokasinya di Brazil pada 2014. Hasilnya kayaknya sudah sesuai ramalan banyak orang…terutama gurita Paul nan menghebohkan….!! (walau kemudian banyak yang menyangsikan kemampuan Paul sebagai peramal mengingat sifat hewani Paul yang lebih tertarik dengan warna-warna bendera yang cerah semisal bendera Jerman dan Spanyol.) Tidak ada yang menyangsikan Spanyol sebagai juara dunia, walau koleksi gol Spanyol sepanjang turnamen hanya 8 biji dengan 5 diantaranya dikoleksi oleh David Villa, mengingat Spanyol memiliki penguasaan bola terbaik serta tendangan terbanyak ke gawang lawan dibandingkan tim-tim lain. Artinya, tim-tim lain akan bersiap pasang badan terlebih dahulu setiap menghadapi Spanyol. Disamping itu, Spanyol juga melengkapi gelarnya dengan menempatkan Iker Cassilas sebagai penjaga gawang terbaik mengingat 16 penyelamatan hebatnya selama turnamen, termasuk menggagalkan pinalti pemain Paraguay serta penyelamatan supernya saat one on one dengan Arjen Robben di final.

Terpilih sebagai pemain terbaik atau Golden Ball adalah Diego Forlan (ah senangnya setelah pemain ini mendapat pengakuan dunia atas kualitasnya) yang berkat 5 golnya mengantarkan Uruguay berhasil menembus semifinal (Oke Diego you are the real Hero for your country). Sementara Thomas Mueller yang disebut-sebut sebagai The New Michael Ballack memborong gelar Golden Shoe berkat assistnya yang lebih banyak dari para pesaingnya sekaligus mentahbiskan dirinya sebagai pemain muda terbaik.

Evaluasi Piala Dunia kali ini terutama akan saya fokuskan pada kekalahan jagoan-jagoan selama turnamen yang ternyata tidak terjadi secara dramatis alias kalah akibat tos-tosan adu pinalti akan tetapi lebih karena penggunaan taktik yang lebih tepat dari lawan. Disamping itu, banyak tim selama turnamen mengadopsi gaya Yunani saat memenangkan Piala Eropa tahun 2004, yakni dengan menyisakan 1 penyerang tunggal dengan dukungan gelandang-gelandang yang kadang mampu mencetak goal dari second line…walau tentu saja dengan modifikasi, pengembangan, dan penyempurnaan di sana sini. Baca entri selengkapnya »