Siapa Koruptor Nomor 1 dalam Sepakbola ?!

Maret 30, 2007

Jawabnya adalah PERSIB BANDUNG

So…Be Grow UP…!! 

Lama-lama saya neg sama para bobotoh Persib Bandung. Gimana tidak…?! Pas menang perayaannya melebihi euforia-nya demokrasi malah hampir mengkultuskan diri sebagai kesebelasan terhebat di Indonesia….tapi kalau kalah..caci maki gak karuan….njur kerusuhan…ngorat ngarit stadion…minta pelatih dan manajer mundur…..pokoke bagai bumi dan langit deh….Dan itulah ciri-ciri kesebelasan yang menghalalkan segala cara untuk menang…..mau bukti….?! Gimana Persib bisa juara LI I….?! Lewat pinalti….!! dan itu….kontroversi….!! Kalo gak percaya….cari rekamannya…..!!

Mengapa saya katakan koruptor…?! Dengan tekanan pendukung yang begitu besar….tentu saja pihak manajemen akan berusaha sekuat tenaga buat memenuhinya…..nyari pemain bagus….jelas…..nyari pelatih nomor 1…..tentu…..belum cukup….?! Apalagi kalo bukan mbisiki wasit agar sedikit ’jeli’ pas pemain Persib lagi jaipongan di kotak penalti lawan….gak percaya lagi…?! Coba tengok pertandingan terakhir Persib kala menjamu PSS Sleman…….hampir kalah to…?! sebelum Barkowi nari jaipongan di kotak penalti lawan….sehingga apalagi kalo bukan pinalti…… –berani ngelanjutin membaca..? >


Gua Benci Empat Mata !!

Maret 29, 2007

Semua tahu kalau kita semua kedanan ama Mas Tukul…..Semua juga ngerti kalo semua terhibur sama Mas Tukul…. Senin sampai Jum’at @1,5 jam…..belum acara yang siang hari…..pokoknya tiap hari kita dibikin ngekek teros….sampek bosen….sampek pool…..sampek muak….sampek gak bisa tertawa lagi…..pokoknya selama kita masih bisa ngguyu….televisi akan teros ngekploitasi makhluk planet ’ndeso’ yang bernama ’cita-cita’ Rey…Rey…Reynaldi itu…..

Tapi kayaknya koq rodo gak pantes ya….tiap malam kita tertawa-tawa…ngguya-ngguyu…..utowo ming mesem wae…sibuk melototi Televisi setiap setengah sepuluh sampai jam sebelas malam…. padahal di luar banyak Saudara-Saudara kita yang kena bencana…..banyak Saudara kita yang kelaparan…..banyak Saudara kita yang rumahnya tenggelam kena lumpur…..Maka dari itu kita serukan ”gerakan peduli dan kesetiakawanan soisal” sekaligus ”gerakan anti empat mata”….karena menyebabkan kita terlena….kita terbuai dunia cekakan yang bermanifestasi pada kecuekan….pendeknya kita serukan keras-keras…..GUA BENCI EMPAT MATA….!! setuju ?


Bencana itu Hukuman Tuhan-kah ?

Maret 27, 2007

Cerita Dibalik Bencana

” Barangkali disana ada jawabnya…mengapa ditanahku terjadi bencana…..Mungkin Tuhan Mulai Bosan…Melihat Tingkah Kita…Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa……Atau Alam mulai enggan bersahabat dengan kita…..Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang……..ho…ho…ho…du..du…du…”

(Song by Ebiet G. Ade)

Lama sekali sebenarnya saya ingin menulis ini…tapi rasanya nggak tega….khususnya buat para korban….tapi gak tau semakin tak renungkan…..semakin muncul sisi-sisi lain dari bencana yang menimpa bangsa kita….utamanya pertanyaan ini…..Apakah Saat Ini Kita Sedang Dihukum Oleh Tuhan ? Atau sekedar diberi peringatan ?! Atau malah dijadikan contoh bangsa lain agar tidak ikut-ikutan tingkah bangsa kita….?! (mangkanya Gus Mus banyak menyerukan zikir nasional buat ngrayu Gusti Allah……)
betulkah ?


Kejahatan Orang Miskin Kepada Orang Miskin

Maret 20, 2007

Apakah Orang Miskin Harus Mati Muda ? 

“Kelapara itu sumber keberanian dan kejahatan”

(Jawaharlah Nehru)

Hanya itu yang terlintas dalam fikiran saya waktu melihat tayangan televisi tentang penggunaan zat pewarna tekstil pada makanan. Setelah kemaren-kemaren heboh penggunaan formalin dan borax ’pengawet mayat’ pada bakso dan juga mie….dilanjut dengan pewarna tekstil pada makanan, utamanya pada limun dan dawet…..juga beredarnya obat palsu yang mencapai 30 % dari obat resmi, yang katanya kita gak usah menghitung kerugian materiilnya cause tidak beracun saja sudah bagus….trus pewarna merah pada kakap…pewarna kuning pada kerang…yang kesemuanya jelas bukan pewarna natural….belum lagi kasus pemanis buatan, kandungan bakteri yang tinggi pada air mineral, bungkus makanan dan snack yang tidak memenuhi syarat, termasuk pemakaian DDT dan pestisida lain secara berlebihan pada sayuran dan buah …..Dan kalau dipikir-pikir…. kalau semua berbahaya dan palsu…..kita ini njur harus makan apa…..?!
lanjutin ya…?


Lucunya Si Botak

Maret 15, 2007

Botak itu identik dengan kelucuan
Botak juga identik dengan ketuaan
Pada orang muda kebotakan menyebabkan PD berkurang
Padahal pada orang tua itu bisa jadi kebanggaan
Karena itu bisa jadi lambang kepintaran
Dan kewibawaan
Karena orang botak biasanya berduit tebal
Meski belum tentu juga sih….

Kata orang botaknya di depan tanda nafsu sexnya kuat
Soalnya sering didorong-dorong supaya berhenti….
Apesnya yang punya botak di belakang….
Kata bini saya ini orang yang ’plus…duk…cuurr..’
Alias suka ejakulasi dini…
Soalnya terlalu sering ditarik-tarik biar lebih semangat…
Naa…kalau botaknya ditengah…?!
Menurut saya itu tanda orang ganteng tapi letoy….
Gimana tidak…?
Banyak wanita yang ’mamerin’…pasrah….
E……gak bisa…..
Akhirnya cuman bisa garuk-garuk saja….
Sampai rambut tengahnya rontok…..
Yen botot….alias botak total ?
Itu tandanya orang BAGUS…..
Alias Botak Alus Gak Perlu Sisiran…..
(Anehnya aku punya temen botak tapi….
disakunya pasti terselip sebuah sisir kecil….
Buat Apa Bang…..?!)

Terakhir…buat si botak..engkau orang yang….
AGUS = Agak Gundul Sedikit
Gunawan = Gundul Nan Rupawan
UMAR = Untung Masih Ada Rambut
Irsham = Irit Shampo


Perlukah Kita Berpaling Pada Soeharto ?

Maret 12, 2007

Mengenang Supersemar

Saya kira topik itu perlu kita renungkan dan mungkin kita kemukakan lagi, kalau perlu diseminarkan juga boleh, mumpung 11 Maret (yang sering dianggap hari kelahiran Soeharto) baru kemaren. Disamping mengingat kondisi negara kita yang semakin kacau. Disamping bencana alam dimana-mana, juga terjadi lomba ketidakprofesionalan antar personil pemerintah hingga menyebabkan banyaknya kecelakaan pesawat, kapal laut, kereta api, juga lumpur Lapindo yang gak jelas kapan tuntasnya. Dari ilustrasi itu kadang aku sempat membandingkan dengan keadaan yang nyaman di jaman Soeharto, dimana bahan makanan pokok begitu murah, transportasi juga murah, bensin murah, listrik murah, sekolah murah, kesehatan juga murah….walau gaji kecil tapi kalau apa-apa murah kayaknya enak juga. Bukan begitu ?!

Dan kayaknya pikiran saya itu juga mulai banyak difikirkan oleh temen-temen saya yang mulai muak dengan Orde Reformasi hingga sering kepeleset sebut jadi Orde Repot Nasi….Bahkan beberapa temen saya pernah nantang saya untuk bertanya pada rakyat kecil… Bagaimana pertanyaannya ? lihat disini


Gaya Hidup Yang Menyesatkan

Maret 7, 2007

Apakah Gaya Hidup Anda Sudah Benar…?!

”Anda tidak akan menemukan pulau hidup baru, selama belum bisa membebaskan diri dari kenangan pulau pemikiran lama, yang terkadang butuh waktu panjang.”

(Andre Gide)

Ini adalah cuplikan dari tulisan Elaine St. James tentang cara-cara menyederhanakan kehidupan kerja kita ke arah kehidupan yang seimbang antara kerja-keluarga-masyarakat. Ada banyak hal yang menarik yang dia sampaikan tetapi mohon diingat jangan seluruhnya ditelan mentah-mentah karena kita hidup di Indonesia yang sangat berbeda kondisinya dengan Amerika. Tapi tetap sebuah tulisan yang menarik, penuh inspirasi dan moga-moga bermanfaat memperbaiki gaya hidup kita yang salah. Berikut merupakan tulisan pada bagian ke 79 dari 85 bagian yang ditulisnya

 

Kita sering menambah rumitnya kehidupan kerja dengan mempertahankan sistem keyakian yang sudah usang atau berpegang pada kepercayaan yang tidak mengandung  kebenaran. Padahal dengan mengikuti gaya hidup yang salah itu, mungkin kita akan terjebak kepada nafsu-nafsu yang mampu mengahancurkan hidup kita. Gengsi, hedonis, kapitalis, materialis….bukankah itu bayi dari korupsi, kolusi, nepotisme, serakah, kesewenang-  wenangan, adigang adigung adiguno dsb…. Baca lagi ya


Kebijakan Beras Yang Setengah Hati

Maret 6, 2007

Masalah Beras Bukan Hanya Masalah Rakyat

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh harga beras yang melambung tinggi sehingga menyebabkan pemerintah perlu mengadakan operasi pasar guna menstabilkan harga beras. Penangkapan-penangkapan terhadap para penimbun beras juga mulai bermunculan di TV. Disamping tentu saja opera sabun rebutan beras RASKIN, yang katanya murah, hingga ada yang beli sampai 10 karung buat dijual lagi lah…ada yang ngomong prosedurnya beli beras terlalu ribet lah… juga ada acara pingsan saat berebut beli beras lah…sampai ada yang ngomong berasnya gak enak…apek….banyak tumo berasnya….. Sekali lagi aku hanya bisa ngamati….suruh antri beras..?! Ma’af aku masih punya harga diri untuk mengakui diri ini masikin…bagiku setiap hari keluargaku tidak pernah masak beras sekilo….dan kalu gak bisa masak…aku masih bisa beli nasi kucing Rp 1500,- sebungkus, di belakang rumah sambil nyruput es teh….seegaaaaaaarrr….

Benarkah Pemerintah Hanya Setengah Hati Dalam Masalah Beras ?


Home Schooling

Maret 6, 2007

Belajar Di Rumah ? Trend Baru atau Model Pembodohan Baru ?

Ndak tau kenapa, tiba-tiba batin ini terusik pengen ngomentari saat nonton acaranya Bang Tantowi Yahya “Going Country “, walaupun tidak selalu nonton tapi merupakan acara favorit saya soalnya ‘sapi banget ‘ alias bikin damai. Waktu itu, ndak tau ada titipan po Bang Tanto kehabisan stock lagu, tiba-tiba ada temanya, yaitu home schooling alias belajar di rumah. Pembicaranya seorang Memes yang anaknya memilih untuk belajar di rumah daripada pergi ke sekolah formal serta Dewi Hughes yang sekarang lagi getol mau bukak home schooling yang terakreditasi Diknas.

Argumennya sih bagus. Katanya dengan home schooling kita bisa memberi anak kebebasan untuk belajar 6 mata pelajaran pokok yang diujiankan (?) sehingga si anak masih banyak waktu untuk belajar hal-hal lain, musik misalnya (biar ngikut ortunya….gitu). Disisi lain Dewi Hughes ngomong bahwa hak anak itu sebenarnya adalah hak untuk belajar dan bukan hak untuk pergi ke sekolah, hak untuk bangun pagi jam 7….. Bagi aku orang nyari duwit kudu lincah yo mbak Dewi…..he..he..he…

lanjut….


Media Kita Memang Bobrok

Maret 1, 2007

Sdr. Guntur, Anda adalah Korban Media Massa Yang Bobrok

Terus terang saya nggak terlalu tertarik ngomentari meninggalnya banyak penumpang KM Levina yang terbakar di perairan Pulau Seribu. Soalnya masih kalah dahsyat dengan tenggelamnya KM Senopati. Bukannya saya gak peduli….tapi menurut saya itu hanya menambah buram potret lemahnya manajemen transportasi kita

Saya tertarik dengan dialog SCTV tentang keselamatan jurnalis saat bertugas. Ada 3 pembicara yang diundang, yaitu : Uni Z. Lubis, Ketua Harian Asosiasi Televisi Swasta Indonesia, Tigor Azas Tigor Nainggolan dari Lembaga Bantuan Hukum Pers serta pengamat media Ignatius Haryanto. Dari situ saja kita bisa melihat posisi masing-masing pembicara, siapa yang akan dibela dan apa yang mau dikatakannya. Dari dialog itu kita bisa menebak potret buram dunia pers Indonesia. Sdr.Uni jelas dominan sekali berbicara, karena dia mewakili para raja-raja media, yang kekuasaan bicaranya bisa melebihi seorang presiden (dengan berlindung pada slogan suara media mewakili suara rakyat). Menurut Uni, sebenarnya rombongan wartawan saat itu tak berniat untuk naik ke bangkai kapal nahas tersebut. Namun mereka memaksa saat melihat ada seorang jurnalis di atas Levina I. “Lho, kenapa dia boleh kita enggak boleh [naik],” ujar Uni menirukan ucapan peliput tersebut. Uni jelas-jelas menyalahkan pemerintah karena tidak bisa melindungi warganya, dalam hal ini para wartawan.

Bagi saya itu bulshit mam…bulshit !! Jangan lempar batu sembunyi tangan. Siapa yang menyuruh para wartawan itu meliput kesana ? Lho…itu khan demi mendapatkan berita yang ekslusif…? Betul dengan semakin ekslusif maka ratingmu akan naik, iklan berjubel dan … untuk itu kamu akan memaksa sang wartawan berangkat, walau menurut Tigor Azas Tigor Nainggolan, TKP (tempat kejadian perkara) apalagi yang berbahaya, tidak boleh dimasuki wartawan….kamu dengan handphonemu akan ngomong ”aku ngak mau tau, pokoknya kamu harus masuk kapal atau…” Dan ketika Saudara Guntur dan Suherman ngomong ”Mam…aku nggak bisa berenang…” ”aku gak mau tau…aku gak mau stasiun kita kalah dengan stasiun lain..” Dan ketika mereka berdua benar-benar mati…..”itu salah pemerintah kenapa mereka tidak dilarang naik kapal yang bobrok……” BULSHITT…!!

Dari peristiwa itu saya jadi teringat dengan film James Bond ”Tomorow Never Die (?) tentang betapa bangsatnya para petinggi media. Bahkan mereka rela membikin bencana asal mendapat berita. Masya Allah…. Dan aku semakin neg lagi ketika Rosiana Silalahi bilang tidak habis mengerti mengapa Guntur lebih memilih menyelamatkan kamera dibanding nyawanya sendiri. Ya…kamu tidak akan bisa mengerti…karena kamu tidak pernah menjdi seperti Sdr. Guntur yang kere….bukan dedikasi mam bukan…tapi lebih karena Sdr. Guntur melindungi keluarganya mam…Bagimu mbak Rosi, harga kamera tak ada artinya dibanding dengan gajimu….Tapi bagi Sdr. Guntur dan Suherman…?! Kamera itu akan menghancurkan keluarganya kalau sampai rusak….gimana dia bisa mengganti….apalagi kalau dia terus dipecat..!! Dan saya yakin para wartawan yang dipecat karena lalai dalam tugas atau merusakkan peralatan kantor tidak akan pernah dimuat di media massa mana pun…bahkan suaranya pun tak akan terdengar…..

Saya melihat, semenjak reformasi dan era kebebasan pers, media adalah raja yang bisa seenaknya memuat atau tidak memuat suatu berita. Tak ada lagi kode etik jurnalistik. Yang ada hanyalah hukum pasar, masyarakat maunya apa…itu yang akan kami muat…walaupun beritanya masih samar-samar…tetap akan kami sajikan berita yang panas…biar iklannya banyak…media untung…masyarakat tambah bodoh biarin…terjadi anarki gak urusan…… itu urusannya pemerintah….Yang penting gua dapat berita….kalau perlu tak kompori sisan…biar oplh koranku naik…..Astagfirullah…

Mangkanya saya himbau para blogger mania untuk mengadakan perlawanan serentak terhadap bangsat pers. Kita sajikan pada masyarakat tulisan-tulisan, fakta-fakta, argumen-argumen yang mengandung kebenaran…..Saya tdak setuju tuliasan salah seorang blogger yang mengatakan bahwa ngeblog itu pelampiasan para wartawan yang nggak laku….Gimana mau laku man…tulisan-tulisan keras apalagi yang memojokkan ’mafia media’ tidak akan pernah dimuat. Mangkanya tetaplah nulis keras….kita jangan mau didekte…

Untuk Sdr. Ignatius Haryanto saya salut dengan Anda. Anda sudah berusaha ngomong tentang kebenaran….. Anda menekankan saat mengejar berita wartawan tetaplah perlu mempertimbangkan unsur-unsur keselamatan. Istilah Anda wartawan itu bekerja buat “mencari berita bukan menjadi berita,” dan saya juga maklum kalau kemudian Anda lebih banyak diam. Seperti juga saya, Anda punya keluarga yang harus Anda lindungi…harus Anda nafkahi…..

Terakhir Selamat tinggal Sdr. Guntur, Sdr Suherman… Dengan niat tulus Anda, saya yakin Tuhan yang Maha Adil akan memperhatikan……semoga niat luhur Anda akan membawa Anda ke surga….Amiiin…