Saat mulai kuliah di Yogyakarta, hobby nontonku semakin tersalurkan saja. Gimana tidak, begitu banyak bioskop bertebaran di Kota Yogyakarta ini….terutama saat awal sampai pertengahan 90-an. Berbeda dengan Kediri, dimana bisokopnya hancur satu demi satu akibat maraknya tontonan di televisi swasta…maka gedung bioskop di Kota Yogya, beberapa masih bisa bertahan dari serbuan televisi…Hanya saja, begitu terjadi krisis moneter pada akhir 1996 ditambah maraknya komputer ples VCD roomnya maka bioskop-bioskop itu satu persatu menemui ajalnya…hingga tinggal satu yang bertahan yaitu bioskop Mataram (bioskop Permata sih kayaknya gak usah dihitung deh)….walau akhirnya harus terjungkal juga saat di Yogya muncul bioskop generasi baru…yakni di Ambarukmo Plaza…..
Seperti halnya di Kediri, di Yogyakarta aku juga harus mengorbankan banyak hal buat bisa nonton dengan asyik….Yang jelas dengan uang bulanan 50 rebu, aku kudu berhemat ketat buat bisa nonton….diantaranya dengan rela makan dua kali sehari saja…ples ngemi jika perlu he…he…he…juga rela gak pernah pacaran (kalo ini diragukan sebabnya…. karena hobby nonton opo memang gak payu.…?!) Walau demikian, aku cukup berbangga dengan prestasi nontonku di Kota Yogya….Meski termasuk mahasiswa kere, tapi minimal seminggu sekali aku bisa nonton bioskop….ples bonus nonton di bioskop kelas atas sebulan sekali…Dan masa-masa nonton selama mahasiswa memang masa yang paling mengasyikkan dalam kehidupanku…. Baca entri selengkapnya »